Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Geber Mesin Mobil sampai RPM Menyentuh Red Line

Kompas.com - 10/04/2023, 09:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berselancar di sosial media, biasanya dijumpai video-video mobil yang digeber hingga red line, Contohnya seperti video unggahan akun @theviralentertainment di instagram.

Pada video tersebut, diperlihatkan spidometer mobil yang jarumnya bergerak sampai melebihi red line alias batas maksimal putaran mesin mobil (RPM). Kira-kira apa penyebab dan akibatnya?

Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani menjelaskan, mobil normal seharusnya tidak bisa menyentuh red line RPM, apalagi melebihinya. Hal itu dikarenakan adanya instrumen limiter.

Limiter berfungsi untuk membatasi kinerja mesin. Bukan untuk menurunkan performa, tapi karena alasan safety dan supaya mobil tidak digeber hingga batas maksimal,” kata dia kepada Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

Baca juga: Lebih Baik Mana, Aki Kering atau Aki Basah?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by TheViralEntertainment (@theviralentertainment)

Menurut Juni, limiter mobil pasti bekerja dan tidak bisa mati, jadi satu-satunya cara supaya mobil bisa menembus batas red line adalah dengan melakukan remap ECU.

“Ini memang banyak ditemui di kalangan pecinta modif. Kalau mau nembus batas red line, pasti melakukan remap ECU. Tapi sebenarnya ini cukup berbahaya,” ujarnya.

Selain membahayakan keselamatan, mobil yang digeber hingga red line secara terus menerus bisa mengalami kerusakan dalam di bagian mesin.

“Karena mesin jadi overrun, alias bekerja melebihi kapasitasnya. Komponen mesin di mobil-mobil standar kan dirancang untuk penggunaan harian yang tidak intens, kalau digeber habis-habisan bisa ada komponen yang rusak. Misalnya, klep bengkok atau busi cepat aus,” kata Juni.

Baca juga: Kapan Toyota RAV4 PHEV Mulai Dijual di Indonesia?

Mengingat adanya potensi risiko yang bisa membahayakan keselamatan pengemudi dan mobil, Juni menyarankan supaya tidak melakukan remap ECU dan tidak terlalu agresif saat menggeber mobil, agar RPM tidak menyentuh red line.

“Kalau mobil digunakan dengan santai dan tidak sering digeber, mesinnya pasti jadi jauh lebih sehat karena kerjanya tidak terlalu berat. Ini bahkan bisa dianggap langkah perawatan yang murah,” kata dia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
saya sejatinya tahu kalau garis merah rpm adalah masalah besar bagi kendaraan bermotor sehingga tidak mau disentuh. di sisi lain, tidak ada garis merah di rpm untuk mobil elektrifikasi.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau