Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Jangan Sembarangan Berteduh

Kompas.com - 30/03/2023, 09:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kebiasaan buruk pengendara sepeda motor adalah berhenti di bawah pohon yang rindang saat berada di lampu merah. Padahal, perilaku itu dapat membahayakan dan menyebabkan jalanan macet. 

Bagi pengendara lain yang akan berbelok ke arah kiri tentu akan sangat marah lantaran haknya diserobot. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Semua Tentang Mobil (@worldcarstuff)

Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, pengendara sepeda motor sebaiknya tidak merugikan orang lain saat berada di jalan. 

Kondisi apa pun, pengendara atau pengemudi harus tau hak dan kewajiban untuk keselamatan. Mengganggu lalu lintas jika tidak diperlukan merupakan suatu pelanggaran aturan dan etika. 

"Tidak menggangu hak pengguna jalan lain jadi salah satunya. Saling punya etika dan empati antar pengendara, jalan macet antre. Jangan main serobot. Yang rugi diri sendiri, misal tertabrak siapa yang salah?," kata Jusri. 

Baca juga: Video Viral, WNA Kesal Klub Harley Dikawal Polisi Terobos Lampu Merah

Kebiasaan itu, akan membahayakan keselamatan diri sendiri. Misalnya, jika motor atau mobil lain tidak sadar menyerempet pengendara yang berhenti untuk berteduh itu. 

Situasi kepadatan arus lalu lintas di pertigaan lampu merah jembatan Tunggulmas pada Minggu (6/11/2022) malam. KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Situasi kepadatan arus lalu lintas di pertigaan lampu merah jembatan Tunggulmas pada Minggu (6/11/2022) malam.

"Sama saja berhenti di bawah fly over. Itu memakan lajur jalan di sisi kiri. Kadang, ada mobil yang mau belok ke kiri harus terhenti, ikutan macet," kata Jusri. 

Jika ada kejadian seperti itu, Jusri menyarankan, pengemudi atau pengendara sebaiknya menegur agar mengingatkan pengendara motor yang tidak patuh aturan tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau