Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Berkendara dengan Kondisi Kampas Kopling Mobil Mulai Aus

Kompas.com - 28/03/2023, 12:10 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemilik tidak hanya wajib bisa mengendarai mobil, tapi juga harus memperhatikan kesehatan mobil yang digunakan. Jangan sampai, mobil disiksa dengan terus menggunakannya tanpa memperhatikan kapan waktu servis dan sejenisnya.

Meski dengan performa yang menurun, memang mobil masih bisa dioperasikan. Tapi, itu sama saja menyiksa mobil, dan ujung-ujungnya justru akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah bahkan menyebabkan celaka pengendara.

Jangan sampai kejadian tidak diinginkan menimpa Anda, hanya karena tidak peka terhadap kesehatan kendaraan yang dipakai tiap hari. Seperti memaksakan mobil tetap berjalan meski kondisi koplingnya sudah memburuk.

Baca juga: Tanda Kopling Mobil Transmisi Manual Sudah Minta Diganti

Transmisi manual pada Daihatsu Ayla 1.0 X MT ADSKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Transmisi manual pada Daihatsu Ayla 1.0 X MT ADS

Foreman Nissan Bogor Fandi Ahmad mengatakan berbagai kerugian akan menimpa pengendara ketika mobil dipaksakan jalan dengan performa kopling yang sudah menurun.

“Ada beberapa bagian kopling yang bila kualitasnya sudah menurun akan membuat performanya melemah, meski mobil masih bisa digunakan atau dipaksakan jalan,” ucap Fandi kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).

Dia mengatakan ketika kampas kopling sudah aus, mobil tetap bisa dikendarai meski performanya menurun. Namun, kondisi tersebut tidak baik untuk lama-lama dibiarkan.

Baca juga: Selain MX-5, Mazda Enggan Jualan Mobil Transmisi Manual

Transmisi manual butuh perawatan ganti oliIST Transmisi manual butuh perawatan ganti oli

“Kampas kopling yang sudah aus atau tipis akan membuat performa mobil menurun, tarikan berat, tenaga hilang, kerugiannya tentu saja konsumsi BBM menjadi lebih boros, berkendara juga tidak nyaman,” ucap Fandi.

Tidak hanya kerugian finansial dan kenyamanan, Fandi juga mengatakan bila komponen kopling yang memburuk adalah bagian diafragmanya itu dapat merusak transmisi.

“Gejalanya pedal kopling terasa berat saat diinjak, itu memungkinkan terjadi penginjakan kopling yang tidak penuh, akibatnya bisa membuat perpindahan gigi susah atau bisa menimbulkan bunyi,” ucap Fandi.

Baca juga: Apa Benar Mobil Transmisi Manual Lebih Responsif daripada Matik?

Kampas kopling Kompas.com/Erwin Setiawan Kampas kopling

Selain itu, kerusakan jangka panjang dari pegas diafragma kopling yang sudah lemah juga akan merusak mekanikal di dalam transmisi khususnya sinkromes.

“Sebaiknya bila sudah ada gejala performa kopling menurun segera lakukan perbaikan agar kerugian pemilik mobil tidak semakin banyak karena harus mengalami kerusakan yang lebih,” ucap Fandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com