Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas ASEAN NCAP Beli Sendiri Mobil yang Akan Dites

Kompas.com - 20/03/2023, 09:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - ASEAN New Car Assessment Program atau ASEAN NCAP menguji dan memberikan rating keselamatan mobil-mobil baru yang dijual di wilayah Asia Tenggara termasuk di Indonesia.

Adrianto Sugiarto Wiyono, ASEAN NCAP Technical Committee, mengatakan, saat ini laboratorium uji tabrak ASEAN NCAP berada di Malaysia.

Baca juga: Booth MG Favorit Pilihan Pengunjung Pameran

"Sebetulnya yang kemarin mau dibangun ialah India NCAP (India-Pakistan dan lainnya) tapi itu tidak kejadian karena Covid-19. Karena yang inisiasi Malaysia duluan jadi lab di Malaysia. Semua pengurusan di sana dan dukungannya bagus," kata Rian di acara Vehicle Safety Course 2023/006, di Politeknik APP, di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Rian mengatakan, mobil-mobil yang baru meluncur di ASEAN dikirim ke Malaysia untuk diuji tabrak. Dalam hal ini mayoritas pihak ASEAN NCAP membeli pribadi mobil-mobil tersebut agar hasilnya independen.

All New Toyota Veloz yang dilengkapi Toyota Safety Sense (TSS) mendapat 5-Star ASEAN NCAPDok. TAM All New Toyota Veloz yang dilengkapi Toyota Safety Sense (TSS) mendapat 5-Star ASEAN NCAP

"Tergantung. Ada beberapa yang dikasih tapi ada juga dari manufaktur yang tidak dan permintaan dari masyarakat kendaraan itu perlu di crash test itu kami beli," ujar Rian.

"Jadi (mobil) dari sini dikirim ke sana, tapi untuk beberapa kendaraan justru malah dikirim ke Jepang seperti (Honda) HR-V dan (Toyota) Veloz ke Jepang karena ada beberapa peneliti Jepang yang nebeng sensor," kata dia.

"Jadi (peneliti) Jepang sekalian pasang, ketimbang mereka ke sini, jadi sekalian saja di sana. Makanya jadi bisa pakai lab yang bekerjasama dengan ASEAN NCAP," ujar Rian.

Baca juga: Daftar Pikap Terlaris pada Februari 2023

Rian mengatakan, sejauh ini pabrikan mobil terima dengan hasil yang dirilis ASEAN NCAP. Sebab jika hasilnya bagus justru bisa jadi iklan gratis, karena itu manufaktur saat ini cukup peduli dengan fitur keselamatan.

Hyundai Stargazer saat melakukan tes tabrak untuk ASEAN NCAP.Dok. Autoindustriya.com Hyundai Stargazer saat melakukan tes tabrak untuk ASEAN NCAP.

"(Mereka) tidak apa-apa, mereka sudah pasrah. Nyatanya positif. Karena saat ini jadi banyak kendaraan yang 5 bintang. Sekarang itu sulit menemukan mobil yang 3 bintang atau 2 bintang," ujar Rian.

Untuk diketahui, ada beberapa parameter pengujian dalam ASEAN NCAP, yakni Adult Occupant Protection (AOP) atau proteksi penumpang dewasa, Child Occupant Protection (CPO) atau proteksi penumpang anak dan assist safety.

Test crash atau uji tabrak yang dilakukan oleh ASEAN NCAP, yaitu uji benturan dari depan dan samping. Untuk mengetahui seberapa tahan unit mobil tersebut terhadap benturan, apabila terjadi kecelakaan.

Unit mobil diisi manekin (boneka) untuk mengetahui dampak benturan terhadap pengemudi dan penumpangnya. Kecepatan uji benturan biasanya maksimal 60 Kpj.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau