Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagus Mana, Jalan Aspal atau Beton untuk Ban Kendaraan?

Kompas.com - 15/03/2023, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Setiap musim hujan, sering dijumpai jalan rusak. Tidak sedikit aspal yang bolong tersebut memakan korban. Namun, berbeda dengan jalan beton yang terkesan lebih kokoh daripada aspal.

Ternyata konstruksi jalan tersebut memang memiliki karakter yang sudah diperhitungkan terhadap kondisi alam dan kendaraan yang melintas di atasnya. Sehingga, tidak bisa semua jalan dibuat dari beton agar lebih awet.

Lantas bagusan mana aspal atau beton, khususnya untuk ban kendaraan?

Kondisi jalan beraspal yang mulai rusak di wilayah Blora - Randublatung, Jawa Tengah, Jumat (10/3/2023)KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA Kondisi jalan beraspal yang mulai rusak di wilayah Blora - Randublatung, Jawa Tengah, Jumat (10/3/2023)

Baca juga: Warga Mengeluh Jalan Berlubang di Kota Malang, Pemkot Mengaku Rutin Lakukan Penambalan

Akademisi Universitas Muhammadiyah Semarang dan Praktisi Perkerasan Jalan Wawarisa Alnu Fistcar mengatakan ada pertimbangan dalam penentuan konstruksi jalan meski sebenarnya aspal lebih baik untuk ban kendaraan.

“Aspal merupakan flexible pavement (perkerasan lentur) lebih nyaman dan mendukung keawetan ban kendaraan, tetapi untuk beban berlebih kurang dapat menahan, biasanya terjadi deformasi,” ucap Fistcar kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Dia mengatakan karakter tersebut membuat aspal tidak bisa diaplikasikan di semua jalan. Aspal juga mudah rusak ketika musim hujan.

Baca juga: Mengapa Ban Motor Off-road Cenderung Licin di Jalan Aspal

Sejumlah pengguna Tol Tangerang-Merak alami pecah ban, Pengelola tol langsung melakukan perbaikan jalan berlubangDokumentasi Astra Tol Tangerang Merak Sejumlah pengguna Tol Tangerang-Merak alami pecah ban, Pengelola tol langsung melakukan perbaikan jalan berlubang

“Jalan aspal tidak tahan terhadap air, butiran aspal sering lepas sehingga mudah rusak, yang lebih awet adalah beton, tapi beton juga memiliki kelemahan lainnya,” ucap Fistcar.

Dia menyampaikan jalan beton memang lebih kokoh untuk menahan beban berat tapi tidak ramah terhadap ban kendaraan.

“Beton merupakan rigid pavement (perkerasan kaku) kurang nyaman untuk ban tetapi dapat menahan beban berlebih karena struktur beton lebih kaku, beton lebih kuat nahan air tapi bisa menyebabkan banjir,” ucap Fistcar.

Baca juga: Warga Sebut Ada Tiga Kecelakaan Lain di Lokasi Tewasnya Hasya Sebelum Dilapisi Aspal Baru

Jalan Pantura Kendal Ketapang yang dipenuhi lubang. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATINKOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Jalan Pantura Kendal Ketapang yang dipenuhi lubang. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN

Bahkan perpaduan beton dan aspal juga kerap kurang berhasil karena kedua komponen tersebut tidak bisa menyatu dengan baik.

“Komposit atau perpaduan beton dan aspal itu juga memiliki kekurangan, antara beton dan aspal tidak dapat menempel sempurna, sehingga sampai saat ini masih sering dijumpai jalan berlubang, terutama ketika musim hujan,” ucap Fistcar.

Jadi, jalan yang ramah terhadap kendaraan, khususnya bagian ban adalah jalan aspal, namun risikonya aspal mudah berubah bentuk bila dilalui kendaraan dengan beban berlebih. Aspal juga mudah rusak bila terkena air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com