Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bisa Jadi Pelopor Kendaraan Listrik

Kompas.com - 08/03/2023, 19:11 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) Jakarta Raya memberikan sejumlah rekomendasi agar pembangunan Indonesia dapat menggunakan pendekatan manusia dan lingkungan.

Salah satu dari rekomendasi itu, sebagaimana dikatakan Ketua IKA ITS Jakarta Raya, Wiluyo Kusdwiharto, ialah tentang energi baru terbarukan dan industri otomotif yang ramah lingkungan alias elektrifikasi.

Berdasarkan hasil musyawarah, mereka mendukung upaya hilirisasi produk inovasi dan teknologi dalam prakarsa bisnis untuk membesarkan dana abadi ITS dalam rangka implementasi pentahelix, yaitu kerjasama pemerintah, perguruan tinggi, industri, bisnis, dan masyarakat.

Baca juga: Setelah Gesits, ITS Bikin Motor Listrik Lagi?

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

"Potensi Indonesia sangat besar sekali. Kita adalah produksi nikel terbesar kedua di dunia, sebagai bahan baku baterai ke depan akan dibutuhkan banyak orang. Dalam hal ini, Indonesia bisa menjadi pelopor dalam kendaraan listrik," kata Wiluyo, Selasa (7/3/2023).

Pada bidang energi, IKA ITS mendukung dan mendorong pencapaian target Net Zero Emission (NZE), nol emisi karbon, 2060 dengan menitikberatkan pada sektor industri sebesar 55 persen dan sektor transportasi 34 persen dan melakukan dekarbonisasi dan transisi di sektor energi dan transportasi.

Mereka juga mendukung dan mendorong pertumbuhan ekosistem industri yang berbasis pada energi baru terbarukan serta melakukan kajian pemetaan dan pengaturan tata guna lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan fasilitas pendukung transisi energi.

Tidak sampai di sana, IKA ITS juga mendukung dan mendorong perencanaan atas ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Baca juga: Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia Diklaim Terus Meningkat

Target produksi baterai kendaraan listrik di Indonesiadok.Kemenkomarves Target produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia

Mulai dari penyediaan kendaraan (transportasi massal dan pribadi), infrastruktur pengisian daya atau penukaran baterai, penyimpanan energi, energi bersih yang digunakan, hingga daur ulang baterai.

Mereka juga mendukung dan mendorong Implementasi secara masif program Waste to Energy untuk menghasilkan energi bersih dan juga mengurangi sampah, dan tidak lupa pembangunan jaringan terinterkoneksi transmisi HVDC 500 kv Sumatera-Jawa dan Kalimantan-Jawa untuk menggantikan semua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Pulau Jawa.

"Kami juga memberikan rekomendasi pada bidang smart city dan smart transportation untuk digunakan lebih luas lagi. Tidak hanya pada Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara melalui pendekatan yang humanis," kata dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau