Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Parah di Pantura Pati-Rembang, Perjalanan Truk Semarang-Surabaya Bisa 2 Malam

Kompas.com - 04/03/2023, 16:02 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kemacetan parah kendaraan sekitar 20 kilometer terjadi di Pantura Pati-Rembang, Jawa Tengah. Kendaraan yang terjebak di dominasi truk yang hendak mengantarkan kiriman barang ke Jawa Timur.

Hingga, Sabtu (4/3/2023), arus kendaraan menumpuk di sepanjang jalur lingkar selatan (JLS) Pati bahkan mengular sampai ke Pantura Rembang. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INFO ASLI PATI (@patisakpore)

Kondisi tersebut membuat perjalanan truk terhambat, sehingga waktu tempuh Semarang-Surabaya harus ditempuh selama 2 hari. Sejumlah sopir truk mengaku, muatan sayur sudah membusuk sebelum bongkar muat.

Hasilnya, kerugian yang dialami pengusaha, sopir dan perusahaan lantaran pengiriman terlambat tersebut mencapai puluhan juta rupiah. 

"Wah parah kemarin pas lewat Juwana, Pati, stag jalan. Kirim ayam ke Bangkalan biasanya via Pantura lancar, ini luar biasa. Enggak pernah sepanjang itu macet di Pantura," keluh Rizaldy, peternak ayam dari Grobogan kepada Kompas.com, Sabtu (4/3/2023). 

Baca juga: Macet Puluhan Jam, Pengusaha Truk Keluarkan Uang Lebih buat Sopir

Bahkan, ia mengaku, sejumlah truk dari Jakarta menuju Jawa Timur yang membawa muatan sayur tak bisa berbuat apa-apa. Sopirnya terlihat lesu dan khawatir dengan kondisi kemacetan, karena muatan diatas bak truk sangat mudah membusuk. 

Kemacetan di Pantura tersebut, menurut Rizaldy, penyebabnya dikarenakan perbaikan jalan dan jembatan untuk persiapan mudik. Beberapa hari lalu, sempat bertambah parah lantaran genangan banjir yang melimpas sampai ke jalan raya. 

Sopir yang melintas hanya berharap, perbaikan jalan Pantura Pati-Rembang segera selesai agar lalu lintas kembali lancar. 

"Semoga segera selesai. Kacau semua, sopir enggak bisa nutup ongkos jalan. Lha gimana, solarnya saja habis buat macet-macetan. Kemarin beberapa kali lewat, banjir juga. Itu kan cuma satu lajur, dibuat contraflow," bebernya. 

Kasatlantas Polresta Pati Kompol Asfuri menyampaikan, pihaknya menyiagakan personil untuk mengurai arus lalu lintas di Pantura Pati selama 24 jam bergantian dan terjadwal. Untuk menghindari kemacetan panjang, pihak kepolisian mengarahkan kendaraan kecil melintas di jalur-jalur alternatif yang telah disiapkan. 

"Kita tempatkan anggota Satlantas selama 24 jam, secara bergantian dan terjadwal untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Kendaraan-kendaraan kecil/mobil pribadi kita urai, diminta untuk lewat jalur alternatif : Sampang - Glonggong - Jakenan - Jaken - Pantura Rembang," jelas Asfauri, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/3/2023). 

Baca juga: Jalan Macet Bikin Rugi Sopir dan Pengusaha Truk

"Ketika di jalur alternatif pertigaan  Glonggong, Kecamatan Jakenan terjadi banjir, maka jalur alternatif yang dipergunakan melalui : JLS Ngantru - Gabus - Winong - Pucakwangi - Jakenan - Jaken - Pantura Rembang," sambung Asfauri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
truk dari jakarta menuju jawa timur...kenapa ga lewat tol trans jawa..?..apakah pengusaha dan supir ga update situasi terbaru..?
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Hukum Tabrak Pengendara Motor yang Lawan Arah

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Masalah Umum Motor Listrik Setelah Satu Tahun Pakai

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Spanduk "Megawati Ketum Ilegal" Muncul di Tol BORR, PDIP Bogor: Kami Tetap Solid!

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Cara Mengubah Warna Bubble Chat WhatsApp, Bikin Tampilan Jadi Menarik

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Harvey Moeis Menangis: Bapak-bapak di Luar Sana Bersyukurlah kalau Ditelepon Istri…

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasto Dikabarkan Jadi Tersangka KPK, Rumahnya di Bekasi Dijaga Satgas Cakra Buana PDI-P

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Chatbot Meta AI di WhatsApp Belum Muncul? Ini Penyebabnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

PSM Main dengan 12 Pemain, Terancam Sanksi Pengurangan Poin dan Denda

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Pengacara yang Tipu Pegawai Toko Roti Korban Penganiayaan Harus Dihukum Berat

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Gegap Gempita DWP 2024, Muncul Protes Banyak Orang Ditangkap dan Diperas Polisi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

PDIP: Kami Minta Kaji Ulang Penerapan PPN 12 Persen, Bukan Menyalahkan Prabowo

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bukan karena Jamu, Siswi SMP yang Tewas di Palembang Diracun Kakak Ipar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cairan Kimia Banjiri Jalan di Bandung Barat, Ratusan Kendaraan Rusak

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pihak DWP Tanggapi Kabar Banyak Penonton Ditangkap dan Diperas Oknum Polisi

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Uang Palsu UIN Makassar Bisa Bercahaya di Bawah Sinar UV, Ini Penjelasan BI
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Uang Palsu UIN Makassar Bisa Bercahaya di Bawah Sinar UV, Ini Penjelasan BI