Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Egois, Kasih Kesempatan Kendaraan Lain Saat di Tanjakan

Kompas.com - 02/03/2023, 17:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Empati antar pengendara kendaraan di tanjakan saat macet sangat penting. Seharusnya, kendaraan yang turun memberikan kesempatan menanjak pengendara lainnya dari arah bawah. 

Namun demikian, banyak pengemudi yang mengabaikan dan terkesan egois, tidak mau mengalah. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sitinjau Lauik ID (@sitinjaulauik_id)

Hal tersebut pun turut disoroti Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana. 

Untuk menaklukkan tanjakan, menurut dia, pengemudi dari bawah membutuhkan persiapan tenaga yang sesuai beban berat muatan kendaraan. 

Kendaraan wisata mogok di tanjakan jalan alternatif Punclut, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis, (4/5/2022).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Kendaraan wisata mogok di tanjakan jalan alternatif Punclut, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis, (4/5/2022).

Bila jaraknya terbatas, ia khawatir, malah berhenti di tanjakan bahkan meluncur ke belakang. 

"Wajib berhenti yang dari atas. Kita nanjak butuh momentum, enggak mungkin haluan dapat dan mesin pasti mampu. Itu malah mengancam keselamatan pengendara yang menanjak," kata Sony. 

Selain gagal menanjak, Sony juga mengingatkan, pentingnya jaga jarak aman selama mengantre di tanjakan. 

Alasannya tentu faktor keamanan, sebab kata dia, saat awalan mendaki, kendaraan bisa terhambat gaya gravitasi. Sebaiknya, diberikan jarak aman bila harus mendahului atau menghindari tertabrak kendaraan lainnya. 

Sejumlah kendaraan antre di Jalur Selatan Tanjakan Lingkar Gentong Bawah, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran, arus lalu lintas menuju Bandung dan Jakarta terpantau padat merayap serta terjadi antrean kendaraan sepanjang 12 kilometer dari Rajapolah hingga Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Sejumlah kendaraan antre di Jalur Selatan Tanjakan Lingkar Gentong Bawah, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran, arus lalu lintas menuju Bandung dan Jakarta terpantau padat merayap serta terjadi antrean kendaraan sepanjang 12 kilometer dari Rajapolah hingga Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya.

"Pasti ada risiko mundur, walaupun sepersekian cm. Kendaraan di belakang kan bisa mendahului bila di depannya tidak kuat menanjak," kata Sony. 

Pada peraturan, sebagaimana yang diatur Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam pasal 111 disebutkan, kendaraan yang menanjak wajib diberi kesempatan untuk maju lebih dulu oleh kendaraan yang berjalan menurun di lajur berlawanan. 

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengingatkan, pengemudi kendaraan apa pun diwajibkan saling berkomunikasi menggunakan isyarat lampu dan sebagainya saat di tanjakan. 

"Saling memberikan isyarat, bisa bunyi klakson atau lampu high beam, agar kendaraan dari atas mengetahui adanya kendaraan lainnya. Biar, memberikan kesempatan yang nanjak lebih dahulu," kata Jusri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau