Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekosistem Motor Listrik Lebih Bisa Diterapkan daripada Mobil

Kompas.com - 28/01/2023, 15:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembentukan ekosistem kendaraan bermotor listrik atau elektrifikasi di Indonesia tak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Terdapat proses yang harus dilalui lebih dulu supaya peralihan maksimal.

Tapi dalam tahap awal, menurut pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi, saat ini yang paling bisa diterapkan ialah untuk roda dua. Sebab, moda ini sudah didukung oleh beberapa aspek seperti fasilitas ride hailing alias ojek online.

"Roda dua menurut saya harus segera didorong karena pasar otomotif juga terbesar ada di sana," katanya saat ditemui belum lama ini.

Baca juga: Indonesia Belum Bisa Tangani Insiden Kebakaran Mobil Listrik

Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

Agus menambahkan, penyedia jasa ojek online ini telah diwajibkan menggunakan armada berbasis listrik pada 2030 mendatang. Hal tersebut merupakan kesempatan transportasi dimaksud dapat masuk ke ranah elektrifikasi lebih cepat dan masif.

Kini, populasi motor listrik di layanan ojek online memang belum banyak. Namun trennya, terus berkembang, bahkan sudah menggunakan skema sewa pada pengemudi.

Mengingat saat ini, harga motor listrik di Indonesia masih mahal. Membuat masyarakat enggan membeinya dengan harga yang tak jauh berbeda dengan motor konvensional.

Soal target pemerintah mengenai produksi motor listrik sampai 1,7 juta di 2025, Agus menilai, elektrifikasi pada motor bisa jadi acuan perkembangan elektrifikasi di Indonesia.

Baca juga: Alternatif Tempat Beli Mobil Bekas di Bogor

Ilustrasi motor listrik Yamaha E01KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi motor listrik Yamaha E01

"Terus terang yang paling mungkin dicapai itu roda dua ya. Karena masalahnya di jumlah model nih. Kalau belum ada model seperti Wuling (Air ev) pasti berat. Wuling itu kan gak ada alternatif kan, sekarang dia yang paling murah (makanya laku)," kata Agus.

"Tapi masalahnya kan itu cuma cocok untuk dua penumpang sementara masyarakat kita maunya lebih," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau