Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Belum Bisa Tangani Insiden Kebakaran Mobil Listrik

Kompas.com - 28/01/2023, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia belum mampu menangani kejadian khusus pada mobil listrik. Salah satu yang paling krusial adalah jika terjadi kondisi terburuk, yaitu sampai mobil listrik terbakar.

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi menilai Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia belum mampu menangani kejadian ekstrem ini.

Penanganan kendaraan terbakar, kini masih untuk kendaraan dengan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE). Padahal panas atau potensi api yang timbul pada kendaraan listrik lebih besar.

"Iya, soal safety kita belum siap, belum punya dan ini diakui (pemerintah)," katanya saat ditemui di Jakarta belum lama ini.

Baca juga: Masuk Era Kendaraan Listrik, SDM Indonesia Harus Sudah Siap

"Ini bahaya, even di luar saja yang sudah training masih kewalahan menghadapinya (saat kendaraan listrik terjadi kebakaran). Seperti di Perancis itu, malah jadinya ratusan bus grounded karena temperatur tinggi setelah terbakar," lanjut Agus.

Lebih jauh, Agus menyatakan suhu tinggi yang dikeluarkan kendaraan listrik ketika terjadi insiden kebakaran dikarenakan adanya korsleting pada baterai. Suhu ini, bahkan dapat mencapai lebih dari 2.760 celcius (berdasarkan laporan USFA).

Sehingga ketika kondisi terkait, objek yang terbakar tidak bisa langsung disiram air atau disemprot menggunakan alat pemadam api ringan untuk memutus api.

Pada beberapa kejadian di luar negeri, menyiram air ke kendaraan listrik saat terbakar tidak berpengaruh signifikan. Malah timbul masalah lainnya seperti limbah yang masuk ke selokan dan lain-lain.

Baca juga: Popularitas Mobil Listrik di Indonesia Sebatas Tren?

"Itu juga ketika disemprot, ada jarak tertentu. Kalau terlalu dekat seperti kendaraan yang konvensional, bisa menyambar (api-nya)," kata Agus.

Saat ini, cara penanganan tepat ketika mobil listrik terbakar tidak dimiliki banyak orang, sekalipun di negara yang sudah populer menggunakan kendaraan listrik.

Kata dia banyak tenaga ahli yang sudah mendapat pelatihan kewalahan memadamkan api di kendaraan listrik.

Baca juga: Toyota Mau Jual Hybrid Murah di Segmen B, Hyryder Masuk Indonesia?

"Oleh karena itu yang kita kunci ialah terkait safety baterainya supaya dampak ketika terjadi kebakaran tidak parah. Kita belum punya pabrik baterai, sehingga standarisasi ini mengikuti berdasarkan pabrik pembuatnya," ucap Agus.

"Ya kita akui, kita belum sampai ke situ (penanganan insiden kendaraan listrik). Oleh sebab itu maka untuk memastikan konsumen aman dan nyaman, penjualan BEV itu wajib menggaransi minimal 7 tahun. Lalu dia juga harus bertanggung jawab terhadap limbah," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
yg diperlukan fuse nya yg bersifat auto cut off dan auto on, kl fuse nya msh model cut off aja tentunya akan merepotkan pengguna awam, krn bila fuse putus harus diganti dulu, membalas komentar soulmate4 : masalah ini bisa diantisipasi dengan menambahkan temperatur fuse pada modul sirkuit battery management system (bms) yg akan membaca sensor temperatur di tiap cell block battery
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Maarten Paes Ucapkan Salam Perpisahan untuk Timnas Indonesia, Staf Kluivert Beri Pujian

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Steven Wongso Mualaf, Ini Cara Ikrar Syahadat Cepat di KUA

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ungkap Kebaikan Emilia Contessa, Maia Estianty: Aku Sama Mantan Suami Dulu Dibayarin Kontrak Rumah

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau