Sempat Inden 3 Tahun, Produksi Toyota Land Cruiser 300 Kembali Normal

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota sempat menangguhkan pemesanan terhadap Land Cruiser 300 karena tingginya permintaan. Belum lama ini, dikabarkan bahwa produksinya mulai kembali normal.

Sebelumnya, Toyota sempat mengumumkan penundaan produksi karena kekurangan komponen dan karantina wilayah, sehubungan dengan terjadinya pandemi Covid-19. Tahun ini, Toyota diyakini akan lebih baik dari segi manufaktur.

Baca juga: Toyota Andalkan Land Cruiser 300 di Dakar Rally 2023

Bahkan, para peminat Land Cruiser 300 dan Lexus LX dari berbagai belahan dunia diminta untuk bersabar hingga tiga tahun lamanya.

Dok. Toyota Toyota Land Cruiser 300 yang diturunkan untuk Dakar Rally 2023

Dikutip dari Autoindustriya.com, Kamis (26/1/2023), Toyota merilis keterangan tentang rencana produksi di beberapa pabriknya. Termasuk dengan perencanaan produksi global untuk Februari 2023.

Untuk bulan depan, Toyota diperkirakan dapat memproduksi kendaraan hingga 750.000 unit. Sebanyak 300.000 unit merupakan hasil produksi di Jepang dan 450.000 unit lainnya dari pabrik Toyota di negara lainnya.

Baca juga: Setelah Toyota Land Cruiser 300, Lexus Juga Stop Pemesanan LX

Meskipun masih terdampak dengan kekurangan komponen, ada sedikit kabar baik. Sebab, Toyota hanya akan menangguhkan produksi selama dua hari di satu pabrik, yakni pabrik Motomachi, Jepang.

Dok. Autoindustriya.com Lexus LX dihentikan pemesanannya karena melebihi kapasitas produksi

Pabrik tersebut yang menjadi basis produksi untuk Mirai, Crown, bZ4X, Subaru Solterra, Lexus LC, GR Yaris, dan GR Corolla. Sebelumnya, Toyota bahkan menangguhkan produksi hingga tujuh hari pada 14 pabriknya di 2022.

Dengan adanya krisis cip semikonduktor, Toyota juga sempat menghadapi kendala pada produksi Land Cruiser 300 dan kembarannya, yakni Lexus LX. Tapi, sejak Oktober 2022, Toyota Auto Body Yoshiwara yang menjadi basis produksi kedua model tersebut tidak mendapatkan jadwal penangguhan produksi.

Disebutkan bahwa Toyota sudah menemukan titik terang dari masalah produksinya, terlepas dari masih mengalami masalah pada pasokan rantai seperti pabrikan lainnya.