Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disepelekan, Kerikil di Ban Mobil Bisa Berdampak Fatal

Kompas.com - 14/01/2023, 06:32 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti komponen lainnya, ban mobil juga memerlukan perawatan. Tujuannya agar secara kondisi tetap prima dan memiliki usia pakai yang optimal.

Perawatannya beragam, dari rutin melakukan rotasi, memastikan tekanan udara, dan yang paling sederhana tapi kerap dianggap sepele adalah membersihkan kerikil yang bersarang pada alur ban.

Tak sedikit pemilik mobil yang cuek ketika melihat adanya batu kecil alis kerikil yang menempel pada alur permukaan ban. Padahal, bila dibiarkan efeknya akan sangat merugikan.

"Ini menjadi hal yang kerap diabaikan. Sepele tapi punya potensi masalah. Kerikil yang menempel di alur dan dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa membuat karet atau konstruksi ban rusak," kata On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Lebih Baik Mana, Ban Kelebihan atau Kekurangan Udara?

Kerikil yang bersarang pada alur ban mobilKOMPAS.com/STANLY RAVEL Kerikil yang bersarang pada alur ban mobil

Menurut Zulpata, batu kerikil yang masuk ke alur ban bisa melukai atau merusak dinding permukaan karena mendapat daya tekanan ketika roda mobil berputar.

Bisa dibayangkan ketika ada banyak kerikil yang melekat pada alur ban dan mobil bergerak membawa beban. Secara perlahan, akan terus tertekan ke dalam permukaan karet.

"Ketika karet permukaan ban rusak, otomatis akan membuat ban dalam kondisi yang tidak optimal. Artinya rentan dengan kebocoran, bahkan bisa menjadi salah satu penyebab pecah ban juga," ujar Zulpata.

Lebih lanjut Zulpata menjelaskan, pada dasarnya ban kendaraan sangat sulit untuk mengalami kerusakan seperti pecah. Hal tersebut karena dalam proses pembuatan sudah dilakukan pengujian.

Baca juga: Mei 2023, Chery Pastikan Omoda 5 Meluncur di Indonesia

Butuh waktu berhari-hari saat ban diuji sampai bisa mengalami kondisi rusak atau pecah. Karena itu, dalam hal adanya kerikil yang menempel pada ban juga proses kerusakan tidak langsung terjadi, tapi bertahap.

Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.Shutterstock Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.

"Prosesnya akumulasi, karena sudah lama dan terus terdorong karena mobil bergerak dan membawa beban maka bisa terjadi kerusakan. Semakin kencang kendaraan semakin tekanannya juga besar," ucapnya.

Artinya, kerikil pada ban mobil juga bisa membuat terjadinya risiko kecelakaan saat berkendara imbas pecah ban. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau