Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kaleidoskop Otomotif 2022

Pemerintah Mulai Uji Batasi Pembelian Pertalite dan Solar

Kompas.com - 26/12/2022, 15:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaleidoskop otomotif 2022 membahas soal pembatasan Pertalite dan Solar.

Sebagai upaya menekan kebocoran konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk jenis Pertalite dan Solar, pemerintah memutuskan untuk segera mengimplementasikan regulasi pembatasan distribusi serta konsumsi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, pembatasan ini dilakukan untuk jenis-jenis kendaraan komersial roda empat. Sebab kebocoran dimaksud mayoritas bersumber dari situ (subsidi dinikmati oleh orang kaya).

Sejalan dengan hal itu, PT Pertamina (Persero) Tbk mulai melakukan uji coba pembatasan pembelian BBM dengan kuota Pertalite 120 liter per-hari. Setelah uji coba, maka tidak ada lagi pembelian Pertalite yang melebihi kuota.

Baca juga: Negara Rugi Rp 1 Triliun per Tahun, ODOL Masih Jauh dari Tertib

Ilustrasi SPBU Pertamina. 

Dok. Pertamina Ilustrasi SPBU Pertamina.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebut, rata-rata konsumsi harian belum dapat dilakukan untuk uji coba yang dilakukan untuk kendaraan roda empat ini. Pasalnya, kendaraan umumnya tidak melakukan pengisian rutin setiap hari.

"Yang jelas, tidak ada lagi kendaraan yang mengisi BBM melebihi batasan," ungkap Irto, Minggu (18/9/2022).

Irto menegaskan, volume yang digunakan sebagai batasan maksimum hanyalah angka sementara. Jika nanti revisi Perpres 191/2014 telah terbit maka angka batasan maksimum dapat disesuaikan dengan ketentuan yang ada.

Lantas bagaimana bila selama uji coba, suatu mobil sudah mencapai batas maksimum tapi masih ingin mengisi lagi?

Terkait hal ini Irto menjelasakan, bagi kendaraan yang sudah mencapai batas pembelian per hari, otomatis pada sistem tidak akan dapat mengisi kembali.

"Secara sistem pompa akan lock, sehingga pompa tidak bisa mengisi lagi di atas itu," kata Irto.

Dengan kuota Pertalite 120 liter per hari, tentu secara jumlah lebih dari cukup untuk penggunaan di dalam kota.

Apalagi kebanyakan kapasitas tangki rata-rata mobil saat ini sekitar 40 hingga 45 liter, untuk jenis low MPV layaknya, Avanza, Xenia, Xpander, dan lainnya.

Baca juga: Sebab Munculnya Bau Gosong Saat Mobil Lewati Tanjakan

Penggunaan Aplikasi Mypertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi dikeluhkan supir angkot di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.KOMPAS.COM/M. ELGANA MUBAROKAH Penggunaan Aplikasi Mypertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi dikeluhkan supir angkot di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bila isi penuh alias full tank untuk dalam kota, bisa digunakan sampai berhari-hari. Tapi beda ceritanya bila melakukan perjalanan jauh ke luar kota, apalagi sampai lintas pulau.

Namun, meski uji coba pembatasan sudah dimulai, Irto memastikan semua mobil masih bisa mengonsumsi BBM tersebut.

Irto menjelaskan, bagi yang sudah mendaftar pembelian BBM subsidi di MyPertamina, baik Solar dan Pertalite, namun belum mendapatkan QR Code, akan dicatat nomor polisinya oleh petugas SPBU.

Sedangkan yang sudah mendapat QR Code, cukup menujukkan ketika akan bertransaksi mengisi Pertalite atau Solar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Transjakarta Perpanjang Layanan 4 Rute Bus ke Terminal Saat Nataru

Transjakarta Perpanjang Layanan 4 Rute Bus ke Terminal Saat Nataru

Niaga
Bus Baru PO Garuda Mas, Pakai Bodi Laksana Legacy SR3 Neo XHD Prime

Bus Baru PO Garuda Mas, Pakai Bodi Laksana Legacy SR3 Neo XHD Prime

Niaga
Rekayasa Lalu Lintas Operasi Lilin Candi 2024 Polda Jawa Tengah

Rekayasa Lalu Lintas Operasi Lilin Candi 2024 Polda Jawa Tengah

News
Daftar 10 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD M6 Disalip Honda WR-V

Daftar 10 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD M6 Disalip Honda WR-V

Feature
Video Viral, Iseng Pasang Tangga di Tengah Jalan Bikin Celaka Pengendara Lain

Video Viral, Iseng Pasang Tangga di Tengah Jalan Bikin Celaka Pengendara Lain

Feature
Berbagi Pengalaman Isi Daya Mobil Listrik di SPKLU Tol Transjawa

Berbagi Pengalaman Isi Daya Mobil Listrik di SPKLU Tol Transjawa

Feature
Ini 5 Aplikasi untuk Cek Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Tol

Ini 5 Aplikasi untuk Cek Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Tol

Tips N Trik
Polda Jateng Gelar Operasi Lilin Candi 2024 Mulai Hari Ini, Minggu 22 Desember

Polda Jateng Gelar Operasi Lilin Candi 2024 Mulai Hari Ini, Minggu 22 Desember

News
Joki Jalur Alternatif di Puncak yang Peras Rp 850.000 Ditangkap Polisi

Joki Jalur Alternatif di Puncak yang Peras Rp 850.000 Ditangkap Polisi

News
Sosok Polantas Viral, Pilih Jadi Pemulung daripada Terima Suap

Sosok Polantas Viral, Pilih Jadi Pemulung daripada Terima Suap

Feature
Video Mobil Lewat Jalur Alternatif Puncak, Diperas Joki Rp 850.000

Video Mobil Lewat Jalur Alternatif Puncak, Diperas Joki Rp 850.000

Feature
Catat Jadwal Contraflow di Tol Jagorawi Hari Ini

Catat Jadwal Contraflow di Tol Jagorawi Hari Ini

Tips N Trik
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Minggu 22 Desember 2024

Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Minggu 22 Desember 2024

News
[POPULER OTOMOTIF]  Langkah yang Perlu Diambil Saat Mobil Mengalami Overheat | Bicara Kemungkinan Mitsubishi DST Meluncur di Indonesia

[POPULER OTOMOTIF] Langkah yang Perlu Diambil Saat Mobil Mengalami Overheat | Bicara Kemungkinan Mitsubishi DST Meluncur di Indonesia

News
Apakah CVT Cocok untuk Pengemudi dengan Gaya Agresif?

Apakah CVT Cocok untuk Pengemudi dengan Gaya Agresif?

Teknologi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau