SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi yang menikmati libur Natal ke luar kota melewati jalan tol, pastinya akan sering menjumpai beberapa marka jalan yang tampilannya berbeda dengan di jalan arteri.
Salah satunya adalah marka chevron atau serong. Bentuknya berupa garis utuh yang biasanya terdapat pada tiap titik persimbangan jalan tol.
Meski sudah sering dijumpai, tak sedikit dari pemilik mobil yang mengerti akan fungsi dari marka chevron tersebut.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan menjelaskan, marka khusus model semacam itu dibuat untuk menciptakan tipuan indra penglihatan.
Baca juga: Sebelum Road Trip, Baiknya Pastikan Radiator Benar-benar Sehat
Tujuannya agar secara tak sadar pengemudi akan menurunkan kecepatan mobil secara bertahap.
"Garis putus-putus akan membuat efek kejut dari jauh, ada semacam ilusi mata untuk membuat pengemudi sadar bila melaju terlalu cepat," kata Wildan kepada Kompas.com, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Sebelum Road Trip, Baiknya Pastikan Radiator Benar-benar Sehat
Marka chevron dari jarak tertentu, visual yang ditampilkan seperti adanya penyempitan pada ruas jalan.
Pemasangannya secara umum di lokasi pertemuan dua jalur guna mencegah terjadinya kecelakaan di jalan tol.
Selain itu, beberapa ruas jalan tol yang rawan kecelakaan juga dipasang marka ini walaupun tak ada percabangan jalan.
"Dibuat menyempit dan ada perbedaan tinggi cukup lumayan, sehingga pengemudi akan merasa tidak nyaman dan menurunkan kecepatan," terangnya.
Pada beberapa ruas tol Trans-Jawa, marka chevron dipasang di sekitar arah pintu keluar, atau sebelum gerbang tol.
Baca juga: Ini Jenis Angkutan Barang yang Diperbolehkan Melintas Saat Nataru
Menurut Wildan, fungsinya digunakan sebagai peringatan, hal itu akibat banyaknya kasus pengemudi belum menurunkan kecepatan saat masuk jalan tikungan, atau mendekati keluar tol.
"Warning biar bisa antisipasi jalan menikung, bisa juga ketika gerbang tol sudah dekat, siap-siap dahulu untuk menurunkan kecepatan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.