JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota beberapa kali tertangkap kameran sedang melakukan tes jalan terhadap Innova EV. Mobil listrik tersebut merupakan hasil konversi dari mobil konvensional.
Innova EV Concept dibuat menggunakan basis Innova Reborn tipe Venturer. Disebutkan ada ribuan komponen yang dibuang untuk mengubahnya menjadi mobil listrik berbasis baterai.
Baca juga: Toyota Sebut Innova EV Masih Berstatus Studi
Saat ditanya soal paket konversi mobil listrik untuk Innova, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengatakan, pihaknya masih melakukan studi.
"Kita sebenarnya fokusnya studi dulu, supaya kita bisa memahami EV itu seperti apa. Makanya, kita juga menggunakan teknologi yang masih konvensional. Baterainya dan sistemnya konvensional," ujar Bob, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Bob mengatakan, Toyota masih menggunakan konversi, belum menggunakan e-Platform, seperti e-TNGA. Toyota ingin dapat teknologinya dan tidak ingin impor lalu jual.
Baca juga: Tertangkap Kamera, Innova EV Kembali Tes Jalan di Indonesia
"Sebab, komplainnya pemerintah kan tidak ada transfer teknologi. Jadi, jangan sampai imbasnya seperti itu. Walaupun yang sekarang terjadi memang impor (terus) jual juga," kata Bob.
"Makanya, kita studi konsep. Setelah kita konversi, sekarang kita trial, kita jalankan," ujarnya.
Bob mengatakan, Toyota juga sedang menyiapkan tenaga ahli untuk menangani mobil listrik. Bahkan, hingga menyekolahkannya ke luar negeri, seperti Inggris.
"Sekarang, masalahnya adalah sumber daya manusianya. Kita ngomong konversi, bisa bikin mobil listrik. SDM-nya di mana? Jadi, sebenarnya yang paling mahal adalah menyiapkan SDM-nya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.