MALANG, KOMPAS.com - Mahasiswa dari Program Studi Teknologi Informasi, FakultasVokasi, Universitas Brawijaya, Caroline Aldora Pardede (20) berkesempatan mengunjungi beberapa perusahaan otomotif di Inggris.
Kesempatan itu didapatkannya karena sedang menjalani program Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi atau IISMAVO yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek dan didanai oleh LPDP.
Saat ini, dia sedang menjalani perkuliahan di Coventry University sejak September 2022 hingga 6 Januari 2022 mendatang.
Baca juga: Bisa Kenali Wajah, Polda Metro Mulai Kerahkan ETLE Mobile
Dihubungi melalui pesan WhatsApp, Caroline mengatakan beberapa perusahaan otomotif yang dikunjungi seperti Morgan Motor Company, Jaguar Land Rover dan MINI. Kegiatan itu dilakukan pada bulan September hingga November 2022.
Dia mengungkapkan, dari kunjungan itu mendapat pengalaman terkait proses bisnis dan strategi perusahaan dalam berkompetisi membuat serta memasarkan produk-produk mobil.
"Setelah kunjungan itu, saya berharap insight dan pengalaman yang didapat ini bisa saya pakai di hal-hal yang bisa saya lakukan ke depannya, entah di industri manapun saya bekerja, terutama value-value yang dipegang oleh perusahaan otomotif yang sudah dikunjungi oleh perusahaan ini bagus sekali kalau bisa diterapkan," kata Caroline pada Rabu (7/12/202).
Wanita asal Jakarta itu mengaku awam dengan dunia otomotif dan merasa beruntung saja bisa mendapat kesempatan itu. Saat melakukan kunjungan ke ketiga perusahaan itu, dia berkeliling untuk melihat proses pembuatan produk-produk mobil yang ada.
Caroline berkeliling bersama petugas yang menjadi tour guide untuk menjelaskan alur proses produksi yang menurutnya secara umum memiliki kesamaan dengan pabrik mobil lainnya.
Baca juga: Apakah Aman Tambah Daging pada Rem Tromol Mobil yang Sudah Aus
Seperti mulai dari pembentukan material dan frame, hingga dilakukan perakitan rangka mobil dari komponen-komponen yang sudah dibuat.
"Kemudian dilakukan pengecatan produk, dilakukan perakitan detail pada bagian isi mobil seperti kursi, dashboard dan lainnya. Terakhir dilakukan pengujian produk sebelum akhirnya dinyatakan produk telah memenuhi standar untuk dipasarkan," katanya.
Menurutnya, dari tiga perusahaan itu memiliki cara produksi yang berbeda-beda. Untuk perusahaan Jaguar Land Rover dan MINI menggunakan sistem robot.
Dia mengaku takjub saat pertama kali masuk ke area produksi dari kedua perusahaan itu yang dinilainya terlihat sangat futuristik. Caroline menyampaikan, semua pekerja terlihat sibuk. Mereka ada yang bertugas memantau robot dan lalu lalang menggunakan kendaraan untuk memindahkan bahan-bahan produksi.
"Banyak robot canggih yang berjejer sedang membuat produk. Tiap robot akan melakukan satu proses secara looping dan kemudian akan di oper ke robot selanjutnya," katanya.
"Misalnya, satu robot akan melakukan pembolongan alumunium untuk rangka produk, robot selanjutnya yang akan memasang baut ke bolongan yang telah dibuat oleh robot sebelumnya. Karena hanya bisa melakukan satu proses, jadi bisa dibayangkan ada sebanyak apa robot yang bekerja untuk membuat satu unit produk dengan banyaknya detail dan proses yang harus dilakukan," tambahnya.
Selain itu, dia juga mengunjungi pabrik mobil dari perusahaan Morgan Motor Company dengan handmade dari pembentukan rangka, perakitan hingga pengecatan. Sedangkan bahan rangka yang digunakan dari kayu.