JAKARTA, KOMPAS.com - Asia Cross Country Rally (AXCR) menjadi salah satu balap reli yang sangat dinantikan para pecinta enduro dan off road. Namun, sayangnya reli ini masih sepi peminatnya di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Rudy Poa, dari Indonesia Cross Country Rally (IXCR). Menurutnya, banyak para pecinta off road atau enduro yang kurang tertarik karena tidak paham.
Baca juga: Rifat Selesaikan Hari Kedua AXCR 2022, Tanpa Sokbreker dan Pecah Ban
"Banyak yang mengira reli itu pakai GPS, tapi ternyata reli itu kan pakai tulip, pakai kertas," ujar Rudy, kepada wartawan, saat ditemui di Buriram, Thailand, Senin (21/11/2022).
"Rutenya sangat mudah untuk anak off road. Tapi, yang memberatkan itu navigasinya. Jadi, navigasi itu menjadi tantangan buat kita," kata Rudy.
Bahkan, pereli yang sudah juara pun, menurut Rudy, akan melakukan kesalahan dan itu pasti. Tapi, frekuensinya lebih jarang dibandingkan pemula-pemula.
Baca juga: Indonesia Cross Country Rally Team Siap Bertarung di AXCR 2022
Soal anggaran, Rudy membeberkan, totalnya bisa mencapai Rp 70 jutaan, kalau bawa motor sendiri. Namun, jika jumlah peserta yang ikut AXCR banyak, maka biayanya bisa berkurang hingga Rp 50 jutaan.
"Pengiriman motor kalau untuk kebutuhan balap, sangat mudah sekali dan dibantu juga oleh pemerintah. Karena kebutuhan balap, proses pengirimannya tidak melalui IMI, tapi melalui Kadin," ujar Rudy.
"Sebab, ini alat profesional, bukan alat transportasi. Tapi, karena ini balap motor, maka tetap ada hubungannya dengan IMI," kata Rudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.