Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alex Rins Batal Bawa Pulang Motor Balap Suzuki GSX-RR

Kompas.com - 17/11/2022, 16:22 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pebalap asal Spanyol, Alex Rins, sedih harus berpisah dengan Suzuki. Meskipun tidak menjadi juara dunia MotoGP bersama pabrikan asal Hamamatsu, Jepang, tapi Rins sudah memberikan 17 podium dengan lima kemenangan di antaranya.

Apalagi ia juga punya hubungan yang cukup kuat dengan Suzuki. Sebab, tim pabrikan inilah yang menerima Rins dari Moto2. Sejak naik ke kelas MotoGP pada 2017, Rins tetap setia bersama Suzuki hingga terpaksa berpisah.

Tak heran jika dia merasa sangat emosional pada balapan terakhir bersama timnya tersebut. Bahkan Rins ngotot ingin bawa pulang motor balap Suzuki GSX-RR setelah MotoGP 2022.

Baca juga: Honda Luncurkan Model Baru Motor Mungil MSX125 Grom

Spesifikasi Suzuki GSX-RRDok. Suzuki Spesifikasi Suzuki GSX-RR

Seperti diketahui, Rins berhasil keluar sebagai pemenang di seri balapan penutup yakni MotoGP Valencia 2022.

Pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo itu, Rins tampil dominan untuk finis di depan Brad Binder (Red Bull KTM) dan Jorge Martin (Pramac Racing).

Namun sayangnya, harapan Rins untuk memboyong Suzuki GSX-RR ke rumahnya sirna. Manajer Tim Suzuki Ecstar Livio Suppo, mengatakan, bahwa hal tersebut tidak mungkin.

Baca juga: Awas Macet, Ada Penutupan Jalan Tol Jagorawi Mulai Hari Ini

"Sayangnya itu tidak akan mungkin, karena sudah pasti," ujar Suppo dilansir dari Paddock-GP (17/11/2022).

"Dua dari sepeda motor ini akan disimpan di museum, yang lain akan dimusnahkan. Begitu juga dengan suku cadang dan lainnya," kata dia.

Menurut Suppo, tim pabrikan asal Jepang memang sudah sering melakukan hal tersebut karena alasan pajak.

Baca juga: Ingat Lagi, Motor Jangan Berteduh di Underpass atau di Bawah Flyover

Alex Rins bersama Suzuki GSX-RR 2022Dok. Suzuki Alex Rins bersama Suzuki GSX-RR 2022

"Semua pabrikan Jepang melakukan ini karena alasan pajak. Karena jika tidak, akan menjadi aset dan mereka harus membayar pajak atas aset tersebut," ucap Suppo.

"Karena sudah tidak akan lagi digunakan, maka mereka selalu memilih cara untuk menghancurkan semuanya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau