Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrikan Tidak Sarankan Truk Pasang Klakson Angin Tambahan

Kompas.com - 24/10/2022, 17:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi truk dengan menambah klakson angin atau telolet kerap dilakukan di Indonesia. Bahkan dahulu sempat jadi tren di kalangan pengemudi bus maupun truk.

Klakson angin tambahan ini sebenarnya memang punya suara yang lebih keras dari standar. Selain itu, klakson telolet ini juga bisa divariasikan oleh pengemudi agar mengeluarkan suara yang unik.

Tapi sebenarnya, modifikasi klakson angin bisa membahayakan dan berisiko kecelakaan. Mengingat, sumber udara untuk klakson angin ini ada yang mengambil dari tangki udara untuk sistem pengereman.

Baca juga: KNKT Ungkap Hasil Investigasi Kecelakaan Truk BBM di Cibubur

Hino New Generation Ranger SG 260 TH tampil di GIIAS 2017.Istimewa Hino New Generation Ranger SG 260 TH tampil di GIIAS 2017.

Heri Komala, Technical Service Division PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menjelaskan, pada dasarnya modifikasi pada klakson tidak diperbolehkan untuk mengambil angin melalui air tank atau tangki udara secara langsung.

"Jika dari tangki udara langsung, dikhawatirkan ada kebocoran pada connector yang dapat mengakibatkan gangguan pada sistem rem," ucap Heri kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Heri menjelaskan, ada jalur khusus yang sudah dibuat oleh pabrikan jika memang mau mengambil angin. Namun, sebenarnya fungsi saluran tadi untuk bodi yang memakai sistem hidraulis, bukan untuk klakson tambahan.

Baca juga: Ternyata Ini yang Didiskusikan Ducati Saat Bagnaia Lawan Bastianini


Bodi dengan sistem hidraulis di sini misalnya seperti tangga, angkat bak, dan sejenisnya. Jadi bisa saja jalur tadi dipakai untuk klakson tambahan, namun nantinya harus dibuat lagi jalur udara tambahan yang bisa berisiko jika tidak benar sambungannya.

Secara standar Hino, Heri menjelaskan produknya memakai klakson model electric dengan dua model, suara tinggi dan rendah. Keduanya bunyi secara bersamaan, jadi menghasilkan suara yang bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com