Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Transmisi Matik AT Lebih Awet Ketimbang CVT?

Kompas.com - 20/10/2022, 18:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dua model transmisi matik yakni automatic transmission (AT) dan continuously variable transmission (CVT) banyak digunakan mobil-mobil saat ini.

Sama-sama menawarkan kenyamanan dan kemudahan operasional. Transmisi matik konvensional atau (AT) biasanya dilengkapi 4 percepatan dan banyak diklaim secara durabilitasnya cukup baik.

Untuk transmisi CVT, perpindahan giginya lebih lembut dan nyaman. Cocok jika digunakan mobilitas tinggi di jalan-jalan perkotaan yang macet. 

Selain kelebihan, kedua model itu memiliki kelemahan masing-masing. Meskipun demikian, ternyata banyak beranggapan transmisi matik konvensional (AT) lebih awet ketimbang CVT. 

Lantas benarkah demikian?

Baca juga: Mitsubishi XFC Concept Pesaing HR-V dan Creta Bakal Ada Versi Hybrid

Hermas E Prabowo Pemilik Bengkel Worner Matic mengatakan, usia pakai komponen matik ditentukan perawatan berkala dan gaya berkendara yang benar. 

Sama saja, hasil akhir membandingkan keduanya tidak ada jawaban mana yang terbaik. 

"Banyak yang menilai transmisi model CVT rawan rusak, jawabannya belum tentu. Semua komponen apapun bisa rusak jika tidak paham perawatan dan pakainya asal-asalan," ucap Hermas kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022). 

Flushing oli matikKompas.com Flushing oli matik

Mobil matik bisa awet asalkan pemilik rajin melakukan pergantian oli transmisi terjadwal setiap 20.000 kilometer (km). 

Penggunaan sehari-hari juga tak boleh sembarangan, teknik perpindahan gigi transmisi matik juga memiliki aturan main. 

Kuncinya, tak boleh menahan mobil posisi berhenti dengan membiarkan tuas transmisi di posisi 'D'. 

"Banyak yang terbiasa menahan gigi transmisi di 'D' saat berhenti terutama di lampu merah. Jadi, mekanisme kerja transmisi tetap bekerja dan torsi tersalurkan tapi tertahan. Gesekan terus menerus, kampas kopling matik bisa habis," ucap Hermas. 

Hal yang sama dikatakan Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto yang menyatakan, pemakaian dan perawatan yang salah, baik transmisi matik konvensional (AT) atau CVT berpotensi meningkatkan risiko kerusakan. 

Baca juga: Mitsubishi XFC Concept Pesaing HR-V dan Creta Bakal Ada Versi Hybrid

Bengkel Resmi NasmocoDicky Aditya Wijaya Bengkel Resmi Nasmoco

"Tidak ada mana yang paling awet, asalkan sama-sama dirawat dengan baik dan cara mengemudinya benar bisa awet. Kunci perawatan matik model konvensional (AT) atau CVT yakni kualitas oli terjaga, jadi jadwal ganti oli matik 20.000 km itu patokan perawatan dan tak boleh dilanggar," katanya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com