SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi pengguna mobil, melewati genangan air atau banjir menjadi dilema. Pasalnya, bila sampai salah perhitungan biaya perbaikan bisa membengkak.
Apalagi bagi pengguna mobil dengan tramsisi matik. Imbas menerabas genangan air yang tinggi, girboks berisiko kemasukan air.
Kondisi ini akan menimbulkan sejumlah masalah. Mulai dari gejalan ringan sampai akhirnya kerusakan yang lebih parah.
Baca juga: Efek Buruk Paksa Mobil Matik Terabas Banjir
Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana mengatakan, air bisa masuk ke girboks transmisi dan merusak kualitas oli matik.
Hal tersebut sangat besar pengaruhnya bagi mekanisme kerja transmisi matik. Perpindahan gigi akan terasa kasar, dan tenaga terbuang di dalam transmisi atau biasa disebut selip.
"Transmisi matik yang selip, tenaga mesin akan jauh berkurang. Terasa jika diajak akselerasi mendadak. Air masuk sampai rumah kopling dan membuat jeda waktu perpindahan gigi terlambat," ucap Andika kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Oli yang terkontaminasi air, pelumasan gigi-gigi transmisi dan bearing tidak sempurna, gesekan berlebihan keduanya berdampak salah satu komponen kalah, atau bahkan rusak bersamaan.
Selain itu, girboks transmisi matik memanfaatkan kampas kopling untuk menggerakkan planetary gear saat berpindah gigi.
Ketika kampas kopling tercampur air, gesekan antara komponennya menjadi selip, bahkan tidak menggigit.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Diesel Lebih Tangguh Menerjang Banjir?
Hal itu belum lagi ditambah air yang bersifat korosif, komponen logam yang berkarat efeknya putaran komponen mekanis jadi abnormal.
"Jika terus dibiarkan atau tidak ketahuan, air bisa membuat komponen logam berkarat. Jeda perpindahan gigi transmisi akan semakin parah," katanya.
Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menjelaskan, jika tidak yakin tinggi genangan air melebihi batas aman, dan dinilai jadi ancaman serius, bisa dilanjutkan memeriksa detail kondisi oli matik.
"Oli transmisi matik bisa di cek, dari warna kelihatan. Jika terkontaminasi air cenderung seperti susu agak putih kental," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.