JAKARTA, KOMPAS.com – Swap atau menukar baterai di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) menjadi salah satu inovasi yang diluncurkan guna mewujudkan era elektrifikasi di Indonesia.
Saat ini sudah ada beberapa SPBKLU yang melayani penukaran baterai untuk motor listrik di Tanah Air. Swap baterai dipercaya lebih efisien dalam menghemat waktu pengisian daya motor listrik ketimbang harus cas.
Tidak hanya itu saja, swap baterai juga digadang-gadang akan meminimalisir harga kendaraan listrik.
Baca juga: Sasis Bus Listrik PT INKA Punya TKDN di Angka 40 Persen
Iwa Garniwa, Rektor Institut Teknologi PLN, mengatakan, pembelian motor listrik itu mahal di baterai, maka dari itu dengan sistem swap ini harga jadi terminimalisir.
“Harga baterai kendaraan listrik bisa 40 sampai 60 persen dari kendaraan. Akibatnya kendaraan listrik dibandingkan kendaraan BBM jadi mahal,” kata Iwa kepada Kompas.com, Minggu (10/10/2022).
Dengan dilepas baterai dari kendaraan, artinya pembeli hanya membeli kendaraan kosong yang jauh lebih murah karena tanpa komponen baterai.
Tapi jika secara hitungan untuk digunakan harian, menurut Iwa, nominal yang harus dikeluarkan sama seperti membeli kendaraan BBM.
Artinya menggunakan kendaraan listrik mengandalkan swap baterai sama saja seperti bujet beli kendaraan BBM, hanya saja itu tanpa BBM tangki saja.
Baca juga: Motor Listrik BMW CE04 Kena Recall
Pada prinsipnya, menjalankan kendaraan listrik perlu listrik dan baterai. Jika ada baterai tanpa listrik akan menjadi percuma untuk melajukan kendaraan listrik. Maka dari itu harus ada dua komponen yang dibayar pemilik motor listrik, yaitu baterai dan listrik.
“Jadi kalau swab itu kita membayar listriknya dan secara perhitungan juga bayar baterainya atau tangkinya. Sehingga harga satunya lebih mahal dari pada kita datang ke SPKLU dengan baterai sendiri untuk di charger yang bayarnya lebih murah. Tapi kalau kita swap, bayarnya lebih mahal,”kata Iwa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.