JAKARTA, KOMPAS.com – Seiring dengan isu masalah lingkungan, kini berbagai produsen kendaraan seakan bersaingan untuk meluncurkan berbagai produk otomotif yang ramah lingkungan sehingga menurunkan emisi.
Bukan hanya kendaraan listrik, di beberapa negara telah mengembangkan teknologi kendaraan dengan tenaga surya atau matahari. Lalu apakah mobil tenaga surya nantinya akan jadi tren otomotif di Indonesia?
Baca juga: Tips Meminimalisir Budget Saat Konversi Motor Listrik
Iwa Garniwa, Rektor Institut Teknologi PLN mengatakan kendaraan bertenaga surya bukanlah hal yang sulit untuk di kembangkan di Indonesia. Hanya saja, efektivitas kendaraan ini akan sulit diterima oleh pasar.
“Di luar negeri juga tidak terlalu banyak yang begitu karena untuk apa? Jadi menghilangkan estetika karena solar panelnya harus di pakai di permukaan kendaraan. Ini jadinya membuat wajah mobil jadi aneh,” kata Iwa kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Mobil tenaga Surya sendiri adalah kendaraan listrik yang menggunakan matahari sebagai sumber energinya Menurut Iwa kebutuhan energi mobil itu sangat besar. Maka dari itu, panel surya yang ada di permukaan mobil tidak akan cukup untuk mengisi dengan cepat kebutuhan daya kendaraan itu.
Baca juga: Menyambut Kehadiran Toyota Innova Hybrid Bulan Depan
Mobil mau tidak mau harus mengorbankan estetika untuk panel surya, padahal daya yang dihasilkan hanya sedikit.
Bahkan, bukan panel solar komponen yang mahal pada ekosistem kendaraan ini, justru yang paling mahal baterai, kedua dynamo lalu ketiga kontrol sistem.
“Jadi kalau ditanya di Indonesia kenapa belum sampai kesana? Yah itu mah gampang. Tapi pakai solar panel untuk apa? Seperti gaya-gayaan saja,” kata Iwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.