JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sentimen negatif pada industri otomotif yang terjadi beberapa tahun belakangan, berdampak terhadap aktivitas ekspor komponen buatan dalam negeri.
Salah satunya ialah aki Massiv yang berada dalam naungan PT Trimitra Baterai Prakasa (TBP) dan sudah diekspor ke Inggris atau Uni Eropa, Ausralia, Arab Saudi, Yaman, Vietnam, Kenya, Sudan, sampai Argentina.
Beberapa sentimen negatif tersebut, sebagaimana dijelaskan Heru Darmawan, Quality Assurance Department Head TBP, ialah pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.
Baca juga: IIMS 2023 Bakal Usung Konsep Baru
"Kami memiliki kapasitas lima juta unit per-tahun yang terdiri dari berbagai merek. Komposisinya, 65-70 persen untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan 35 persen untuk dalam negeri," kata dia di Jakarta, Kamis (29/9/2022).??
"Namun karena adanya pandemi dan perang Ukraina-Rusia, kini komposisi itu menjadi hampir sama. Sebab, negara tujuan ekspor kami banyak dari Eropa. Ini penurunannya sampai 50 persen," lanjut Heru.
Hal tersebut dikarenakan anggaran belanja masyarakat di Eropa terjadi suatu peralihan. Sehingga mengakibatkan volume penjualan di luar negeri berkurang drastis.
Dalam upaya menanggulanginya, maka pabrikan berusaha untuk maksimalkan pemenuhan pasar di dalam negeri. Jadi, kegiatan produksi dan distribusi tidak ada yang terbuang atau tetap maksimal.
Baca juga: Kapan Waktu Tepat Ganti Minyak Rem Skutik?
"Boro-boro mereka beli aki, untuk kebutuhan harian saat musim dingin nanti aja sudah pusing. Positifnya, kita bisa memaksimalkan pemenuhan di pasar dalam negeri," kata dia.
Sebagai salah satu strategi perseroan meningkatkan penetrasi di pasar dalam negeri, diluncurkan suatu produk baru yang sudah disesuaikan dengan rata-rata kebutuhan Indonesia, yaitu Massiv Hybrid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.