SEMARANG, KOMPAS.com - Lampu rem fungsinya sangat penting karena berperan sebagai salah satu komunikasi pada kendaraan.
Tugasnya adalah memberikan isyarat atau tanda kepada kendaraan di belakang saat sepeda motor mengurangi kecepatan.
Karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi bohlam. Jangan sampai bohlam putus baru ketahuan, sangat merugikan dan berbahaya.
Satu hal paling menyebalkan adalah ketika baru saja ganti bohlam tidak lama kemudian, biasanya dalam hitungan hari sudah kembali putus.
Baca juga: New Honda Vario 125 Meluncur, Harga Mulai Rp 22 Jutaan
Tentunya hal ini akan memunculkan pertanyaan, apakah kualitas komponen pengganti tidak bagus atau justru ada masalah lain pada kelistrikan sepeda motor.
Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang mengatakan, bohlam lampu rem yang sering putus tanpa sebab menandakan komponen kelistrikan mengalami masalah.
"Kalau lampu utama, sein, klakson, atau lampu rem bermasalah, kemungkinan aliran listrik tidak stabil. Kebutuhan daya listrik tiap komponen yang tidak standar, jadi penyebab komponen kelistrikan gampang rusak. Langsung cek dua komponen yaitu kiprok dan aki," kata Nurhadi kepada Kompas.com, Senin (26/9/2022).
Jika kiprok bermasalah, kelistrikan tidak normal dan komponen-komponen elektrikal berpotensi mengalami lonjakan arus.
Menurut Nurhadi, voltase aliran listrik menuju kiprok bisa overcharge. Alhasil, lampu yang tidak mendapat daya standar, cepat putus.
Masalah ini biasanya dialami motor-motor yang berusia di atas 5 tahun.
"Daya arus DC yang menuju bohlam tidak stabil karena pengisian aki tidak lancar. Ada lonjakan arus naik turun yang membuat bohlam gampang putus," katanya.
Sementara itu, Kepala Bengkel Honda Nusantara Sakti Penggaron Rofiudin menjelaskan, penyebab bohlam lampu rem sering putus ada dua hal.
Pertama, karena kabel-kabel lampu putus yang membuat aliran listrik menuju bohlam tidak stabil.
Baca juga: Tak Perlu Panik bila Check Engine Skutik Menyala
"Rumit kalau bicara kabel putus dan berujung korsleting, hampir sama dengan kiprok bermasalah. Arus menuju bohlam bisa kelebihan," kata Rofiudin.
Berikutnya, kata dia, fitting lampu longgar namun tidak ketahuan. Otomatis, aliran arus listrik masuk menuju bohlam mengalami lonjakan. Bahkan, jika fitting goyang arus listrik tidak teralirkan. Lampu mudah mati ketika terguncang.
"Konektor lampu kadang nyambung atau lepas, apalagi jika lewat jalan rusak. Ini lama-kelamaan bohlam lampu rem akan putus," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.