SEMARANG, KOMPAS.com - Kasus mobil terbakar bisa terjadi kapan saja. Penyebabnya terbesar disebabkan masalah korsleting.
Korsleting bisa terjadi lantaran kabel mengelupas, atau instalasi kelistrikan yang asal alias tidak teratur. Biasanya, setelah dilakukan pemasangan aksesoris tambahan.
Meski begitu, ada sebagian kasus mobil terbakar walau dalam kondisi mesin mati, atau saat terparkir di garasi.
Padahal, logikanya bila mesin mati keseluruhan aliran listrik terputus. Lantas bagaimana itu terjadi?
Baca juga: Antisipasi Cegah Mobil terbakar, Cek Kondisi Ini
Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, masih ada lonjakan arus kelistrikan mobil walau mesin mati. Alternator, dinamo ampere, dan sekring menyimpan arus listrik, agar suplai tetap berjalan.
"Beban arus listrik tiap mobil berbeda-beda. Apalagi mobil yang banyak menggunakan aksesoris variasi tambahan seperti klakson, audio, atau lampu DRL. Jadi, istilahnya ada arus listrik terbuang. Tidak cuma korsleting, aki jadi gampang tekor," ucap Bambang kepada Kompas.com, Senin (19/9/2022).
Pada mobil standar, kata Bambang, lonjakan arus listrik sangat kecil. Tidak berbahaya, tujuannya hanya memancing saat mesin mobil di starter.
Dengan begitu, risiko mobil terbakar bisa dibilang mustahil. Dinamo ampere akan memutuskan hubungan arus begitu mesin sudah hidup.
Lagi pula, menurut Bambang, jika ada lonjakan arus di luar standar, sekring otomatis akan memutus arus tersebut.
Baca juga: Banyak Kasus Mobil Terbakar, Apa yang Harus Dilakukan Pengemudi?
"Kalau sekring putus tiba-tiba, itu artinya ada lonjakan arus listrik diluar standar. Baru dipastikan sumber penyebab supaya bisa aman," tutur Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.