JAKARTA, KOMPAS.com - Ban bus dan truk jenis tubeless radial belakangan ini mulai sulit didapatkan di pasar. Padahal, ban model bias saat ini mulai diminati para pengusaha dengan segala kelebihannya.
Diduga, adanya pembatasan kuota dan izin impor menyebabkan jumlah ban radial yang masuk ke Indonesia jadi lebih sedikit. Oleh karena itu, beberapa operator bus kerap kesulitan mencari ban.
Kartika Susanti, Direktur Public Affairs Michelin Indonesia mengatakan, ban truk dan bus radial di Indonesia marketnya masih kecil, oleh karena itu masih bisa dipenuhi dengan impor.
Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Vulkanisir Ban Bus
Lalu mengapa Michelin tidak turut memproduksi ban tersebut secara lokal, sehingga jadi lebih mudah didapatkan?
Kartika menjelaskan, untuk bisa melakukan produksi lokal, harus ada investasi yang cukup besar. Selain itu, harus ada minimum volume yang akan diproduksi oleh pabrik.
"Pasar ban truk dan bus radial saat ini belum mencapai syarat minimum volume produksi itu karena memang penggunanya masih kecil sekali," kata Kartika kepada Kompas.com, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Mitos atau Fakta, Pakai BBM Oktan Tinggi Mobil Makin Irit?
Mengenai rencana investasi, Kartika mengatakan kalau dalam waktu dekat belum akan produksi ban truk dan bus radial di Indonesia. Mengingat Michelin juga sedang melakukan investasi dan fokus pada produksi ban mobil dan motor untuk ekspor.
"Michelin sendiri belum ada rencana investasi dalam waktu dekat, karena kami baru investasi di pabrik ban 2019 lalu dan sedang fokus upgrade pabrik. Lalu di tahun ini kami juga baru investasi lagi di perkebunan karet," ucap Kartika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.