SEMARANG, KOMPAS.com - Selain habis bensin, salah satu hal menjengkelkan bagi pengguna sepeda motor adalah mengalami ban yang bocor, termasuk pengguna jenis tubeless.
Kondisi tersebut tentu sangant menganggu, lantaran pengendara harus mencari tukang tambal ban untuk pertolong pertama.
Perlu diketahui, ada tiga model tambal ban yang umum, yakni model cacing, payung, dan tip-top. Dari ketiganya, mempunyai plus dan minus masing-masing.
Namun demikian, ada anggapan yang menyebutkan tambalan ban lebih dari satu bisa membuat ban jadi gampang bocor. Lantas, apakah benar demikian?
Baca juga: Ini Cara Tambal Ban Tubeless yang Direkomendasikan
Aan Nugroho, Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia mengatakan, tambalan ban lebih dari satu bisa berbahaya, jarak bekas tambalan yang terlalu dekat bisa saja terkelupas.
"Kalau posisinya terlalu dekat kurang baik. Baiknya, kalau ada tambalan dua atau lebih dengan jarak 30 centimeter biar aman ganti baru," ucap Aan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Lubang bekas tambalan yang mendapat tekanan berlebihan dari bobot mobil bisa saja sobek atau bocor lagi.
Hal ini diakibatkan salah satunya karena struktur karet ban yang mengalami perubahan imbas benang yang putus.
"Tambal ban model cacing bisa merusak struktur karet kompon ban. Benang yang putus bisa menyebabkan ban jadi gampang bocor," katanya.
Baca juga: Saat Ban Motor Kempis Jangan Dipaksa Jalan, Ini Akibatnya
Jarak antar lubang bekas tambalan yang dekat, ada kemungkinan baik patch and plug, patch atau tire string tidak bisa menambal dengan baik. Sehingga ban akan kembali rentan bocor atau bahkan lubang menjadi lebih besar.
Untuk itu, Aan menyarankan, jika jarak antar bekas tambalan terlalu dekat maka sebaiknya ban sekalian diganti baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.