JAKARTA, KOMPAS.com - Tambal ban tubeless tipe tusuk merupakan cara yang praktis dan efisien jika ban tertusuk benda tajam. Meski demikian tambal tusuk sebetulnya tidak disarankan oleh pabrikan ban.
Dodiyanto, Senior Brand Executive dan Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, tambal ban tubeless model tusuk tidak direkomendasikan karena bisa melukai lapisan-lapisan dalam ban.
Baca juga: Bocoran Paten Baru Motor Kawasaki Hybrid
"Ban terdiri dari beberapa lapis ply. Untuk yang bagus itu pakai model yang ditambal dari dalam. Itu yang disarankan. Cuma yang paling sering ada di bengkel terutama di pinggir jalan ialah model tusuk," kata Dodi kepada Kompas.com, Rabu (26/1/2022).
Kemudian selain cukup jarang karena biasanya hanya tersedia di bengkel khusus, harganya juga relatif lebih mahal.
"Jadi itu bannya dibongkar dulu, dan ditambal dari dalam," katanya.
Dodi mengatakan, meski lebih baik tapi bukan berarti tidak punya kelemahan. Menurutnya jika ban sudah terlalu banyak berlubang terutama jika berdekatan ada baiknya ganti ban.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal, mengatakan, tambal ban dengan metode tusuk yang ada di pinggir jalan memiliki efek tidak baik terhadap ban.
Karena pada metode tusuk ban langsung ditambal tanpa dibersihkan terlebih dahulu. Hal itu akan menyebakan kawat yang masih terbuka atau sudah kena air akan mudah berkarat.
Baca juga: Yamaha Luncurkan Warna Baru R25, Dijual Rp 68 Jutaan
Ilustrasi mengecek tekanan udara pada ban motor
Sementara itu, sifat karat yang semakin lama semakin menjalar ke bagian lain ditakutkan dapat merusak konstruksi ban.
Hal itu akan mengakibatkan bagian telapak ban akan menggembung dan malah membahayakan bagi pengendara.
"Metode tambal ban tubeless yang benar itu yang dari dalam. Jadi dibongkar dulu trus dibersihkan dulu semua. Termasuk kalau ada kawat yang keluar dibersihkan dan diberikan anti karat. Setelah itu baru dimasukkan tambal yang seperti payung dari dalam," ucap Zulpata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.