JAKARTA, KOMPAS.com - Usia bukan satu-satunya penyebab seorang pengemudi berkendara agresif, namun menjadi salah satu kemungkinan seseorang belum stabil dan matang dalam berkendara.
Berkendara agresif yang dimaksud, misalnya ugal-ugalan, atau mudah terpicu emosi dan cekcok dengan pengguna jalan yang lain tanpa memikirkan akibat atau konsekuensi yang harus dihadapinya.
Berdasarkan infografis yang dipublikasikan oleh NTMC Polri, Jumat (26/8/2022), data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) periode 15 Agustus 2022 sampai dengan 21 Agustus 2022 menunjukkan bahwa pengemudi usia produktif mendominasi terjadinya kecelakaan.
View this post on Instagram
"Kontrol emosi, jaga sikap, dan tetap sopan saat berkendara," tulis unggahan tersebut, dikutip Sabtu (27/8/2022).
Ada beberapa alasan mengapa pengemudi usia muda cenderung lebih agresif saat berkendara. Ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia wilayah Jakarta Anna Surti Ariani, saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).
Baca juga: Viral, Pengemudi Mobil Tampar Sopir Transjakarta gara-gara Senggolan
"Kalau dari sisi perkembangan otak, di usia yang remaja atau yang awal-awal dewasa di bawah 25 tahun, otak yang bagian memproses emosi sudah matang. Sementara yang bagian proses pemikiran rasional, itu belum sepenuhnya matang. Sehingga, memang cenderung lebih meledak-ledak," ucap Nina kepada Kompas.com.
Kemudian, ia mengatakan seseorang yang berada di usia remaja atau beranjak dewasa cenderung tidak terlalu memperhitungkan masalah jangka panjang.
Sementara untuk orang yang sudah dewasa dan terstimulasi dengan baik, Nina mengatakan mereka akan lebih berpikir ke depan dan konsekuensi yang harus dihadapi.
"Pemikiran jangka panjang atau pemikiran rasionalnya lebih muncul, dibandingkan yang muda-muda," ucap dia.
Bukan hanya sekedar kematangan otak, Nina mengatakan pengemudi dengan usia lebih tua seringkali memiliki pengalaman berkendara yang lebih banyak, sehingga lebih memahami konsekuensi jika menuruti emosi saat sedang berkendara.
Baca juga: Catat, Daftar Wilayah yang Masih Terapkan Pemutihan Pajak Kendaraan
Misalnya, konsekuensi hukum yang harus dihadapi jika melakukan kekerasan fisik saat berkonflik dengan pengguna jalan lain, atau belajar dari pengalaman terdahulu yang pernah dilihatnya.
"Jadi bukan semata-mata usianya, tapi tadi. Entah kematangan otaknya, hormon tertentu (pada remaja), dan pembelajaran hidupnya," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.