Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kecelakaan Truk Hampir Pasti Menelan Banyak Korban?

Kompas.com - 18/08/2022, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus kecelakaan bus atau truk, sudah hampir pasti mengakibatkan timbulnya banyak korban. Misal kasus truk Pertamina yang belum lama ini mengalami rem blong di Cibubur dan menabrak kendaraan lain di depan.

Memang, saat kondisi panik pengemudi tidak bisa berpikir dengan jernih. Jadi kadang pilihan yang diambil kurang tepat atau tidak meminimalisir korban jiwa.

Menurut Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), untuk menangani kondisi darurat atau emergency handling memang belum ditemukan pelatihannya.

Baca juga: Kapan Truk Listrik Fuso eCanter Akan Dijual Massal?

TERGULING--Aparat Satlantas Polres Madiun melakukan olah tempat kejadian perkara kecelakaan bus Sugeng Rahayu terguling di ruas jalan  Surabaya-Madiun , Km 155-156,  Desa Jerukgulung,  Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022) siang. KOMPAS.COM/Dokumentasi Polres Madiun TERGULING--Aparat Satlantas Polres Madiun melakukan olah tempat kejadian perkara kecelakaan bus Sugeng Rahayu terguling di ruas jalan Surabaya-Madiun , Km 155-156, Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022) siang.

"Kita belum pernah menyampaikan bagaimana cara pengemudi menghadapi situasi emergency, katakanlah anginnya tekor," ucap Wildan pada acara Diskusi Safety Driving bersama Hino di ICE BSD, Rabu (17/8/2022).

Materi yang harus disampaikan kepada pengemudi di antaranya mengenai prisip kerja rem. Misal untuk Full Air Brake (FAB) tentu berbeda cara penangannya daripada model Air Over Hydraulic (AOH).

"Kendaraan FAB, dasarnya akan mengunci saat tidak ada angin di tangki. Sementara AOH, pasrah, ngeblong saat anginnya tekor," kata Wildan.

Baca juga: 6 Mobil Termahal di GIIAS 2022, Paling Mahal Tembus Rp 7,7 Miliar


Selain itu, ada juga cara mengatasi rem blong yang salah, seperti menekan klakson sambil mengerem. Ini yang sebenarnya jadi biang angin tekor di tangki karena terbuang percuma.

"Selain memahami sistem rem, dia harus paham siapa yang harus dikorbankan," ucap Wildan.

Wildan memberi contoh, bus Sugeng Rahayu yang alami rem blong di Wonosobo. Pengemudi bus memilih untuk mengorbankan dirinya dan semua penumpang diminta mundur ke bagian belakang kabin.

Baca juga: Kecelakaan Truk Cibubur, Ini Kebiasaan Buruk Sopir Truk yang Sebabkan Rem Blong

Polda Metro Jaya menyebut bahwa delapan orang meninggal dalam insiden kecelakaan truk Pertamina menabrak sejumlah pengendara motor di ruas Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).KOMPAS.com/Joy Andre Polda Metro Jaya menyebut bahwa delapan orang meninggal dalam insiden kecelakaan truk Pertamina menabrak sejumlah pengendara motor di ruas Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).

"Rem blong, penumpang minta mundur semua, sopir hadap-hadapan dengan tembok, yang meninggal cuma dia, yang lain selamat," ucap Wildan.

Jika dibandingkan dengan pilot, pengemudi tidak dilatih bagaimana menghadapi situasi darurat. Sedangkan pilot, pasti ada saatnya memakai simulator dan dihadapkan ke situasi darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau