Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau CVT Skutik Awet, Jangan Abaikan 5 Hal Ini

Kompas.com - 16/08/2022, 10:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Meski praktis dan lebih fleksibel dalam hal penggunaan, namun memiliki sepeda motor matik alias matik tak boleh abai soal perawatan berkala.

Satu yang harus diperhatikan yakni komponen CVT. Pasalnya, jika perawatannya tidak tepat berpotensi membuat sejumlah komponen mengalami kerusakan yang bersamaan. 

Menurut Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim, perawatan komponen CVT matik cukup kompleks.

Syarat paling utama adalah memperhatikan kondisi roller dan v-belt. Berikut penjelasan detailnya ;

Baca juga: AHM Luncurkan Motor Listrik Tahun Depan

Karet v-belt yang sudah mengeras dan retak bisa sangat merugikan. Karena itu, jadwal pergantian wajib dilakukan setiap 40.000 kilometer (km), termasuk roller yang mengakibatkan torsi mesin tak tersalurkan sempurna. 

Nurhadi mengatakan, pertama kali gejala teknis yang dirasakan berupa konsumsi bahan bakar semakin boros. Bunyi suara berdecit terkadang juga muncul bersamaan getaran dari blok CVT. 

"Tenaga mesin berkurang drastis, untuk akselerasi awal saja membutuhkan tenaga hampir dua kali lipat. Konsekuensinya konsumsi BBM lebih boros," katanya. 

  • Ganti Oli Gardan

Pergantian oli gardan juga perlu diperhatikan. Bila pelumas sudah terkontaminasi air dan lumpur, otomatis tak lagi bisa melumasi dengan baik. 

"Oli gardan tercampur air sedikit saja, oli sudah keruh dan sifatnya berubah jadi merusak. Setelah melewati genangan air yang cukup tinggi sebaiknya cek kondisi oli," ucapnya. 

  • Putar Gas Perlahan

Ritme putaran gas yang stabil ternyata manfaatnya cukup beragam. Selain konsumsi bahan bakar bisa lebih irit, komponen mesin dan transmisi juga bisa awet,  termasuk CVT. 

Nurhadi menjelaskan, putaran gas yang menghentak dan kasar membuat roller memaksa kampas kopling ganda matik berbenturan keras dengan pulley penggerak. 

"Usia pakai komponen transmisi lebih cepat dari jadwal pergantian. Secara teknis komponen transmisi matik dari clutch sampai roller mengalami benturan berulang-ulang," tutur Nurhadi. 

  • Beban Muatan Berlebihan

Terakhir soal kapasitas dan beban yang dibawa. Nurhadi mengatakan, bagian transmisi matik bisa terpengaruh saat motor membawa beban muatan di luar kemampuan. 

"Idealnya, beban angkut setiap sepeda motor berbeda dan sudah tertulis dalam buku pedoman pemilik. Juga ditempelkan pada stiker informasi produk," katanya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau