JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) melaporkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas beruntun yang dialami kendaraan jenis bus di ruas tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di wilayah Jatibening, Kota Bekasi.
Kecelakaan ini, terjadi ketika rombongan bus seluruhnya sedang berada di jalur cepat. Sehingga dampaknya membuat arus lalu lintas macet total pada Rabu (15/6/2022) pukul 07.45 WIB kemarin.
Kepala Unit Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Korlantas Polri Kompol Rikky Akmaja menyebut, insiden yang bermula dari benturan serta melibatkan empat bus tersebut. Beruntung pada kecelakaan itu tidak ada korban jiwa.
Baca juga: Penjelasan Pertamina Soal Pengendara Ribut dengan Petugas SPBU di Bintaro
07.45 WIB #Tol_Japek Cikunir KM 09 - Jatibening
— PT. JASAMARGA (@PTJASAMARGA) June 15, 2022
KM 08 PADAT, ada Penanganan kecelakaan di lajur 3-4/kanan. Halim KM 02 - Cawang KM 00 PADAT, kepadatan volume lalin.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, luka ringan satu orang," katanya.
Atas kejadian itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kembali mengingatkan pengemudi untuk senantisa menjaga jarak aman saat berkendara.
Jangan terlalu memaksakan atau terburu-buru, apalagi jika terdapat bus atau truk (kendaraan berat) di sekitarnya.
"Mengetahui bahwa kondisi kendaraan berat sedang baik-baik saja itu sulit. Jadi yang bisa dilakukan pengguna kendaraan adalah menjaga jarak aman dengan mereka, meski di jalanan lurus sekalipun," ujarnya kepada Kompas.com.
View this post on Instagram
Pertama, lanjut Sony, ketika dalam kondisi jalanan menanjak, penting untuk kendaraan pribadi untuk tidak berada di belakangnya. Sebisa mungkin menempatkan diri di depan supaya menghindari kecelakaan yang disebabkan gagal rem.
"Tetapi ketika ingin mendahului, pastikan kondisi berlawanan arah aman. Lalu sebaiknya juga berikan tanda kepada kendaraan besar tersebut bahwa kita ingin mendahuluinya," katanya.
Baca juga: Kasus Salah Isi BBM, Ini Pentingnya Keluar dari Mobil Saat Isi BBM
Sedangkan bila dalam keadaan turunan, pastikan tidak ada kendaraan berat yang mengikuti di belakang. Apalagi jika kondisi jalan cukup padat.
"Jangan egois. Yang sering terjadi adalah, ketika diberi celah tiba-tiba ada kendaraan lain yang memaksa masuk untuk mendahului. Ini tidak benar. Kendaraan malah akan menjadi target fixation (ganjalan truk atau bus ketika gagal rem)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.