Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Sering Disepelekan, Ingat Lagi Bahaya Menerobos Lampu Merah

Kompas.com - 13/06/2022, 10:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang tidak mengindahkan peringatan lampu lalu lintas di jalan raya. Seringkali, pengemudi menerobos meskipun lampu merah baru menyala atau karena tidak ingin terlalu lama berhenti.

Kebiasaan buruk ini sering disepelekan dan kerap dilakukan secara beramai-ramai; menjadi sesuatu yang lazim dilakukan oleh pengemudi.

Padahal, kebiasaan buruk ini berbahaya dan berakibat fatal, baik bagi pengendara maupun pengguna jalan yang lain.

Baca juga: Baru Meluncur, Suzuki Ertiga Hybrid Langsung Diskon Rp 20 Juta

Tidak sedikit kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat pengemudi memaksakan diri untuk menerobos lampu merah karena menganggap area sekitarnya masih aman untuk dilintasi.

Seperti contoh yang terjadi baru-baru ini adalah kecelakaan yang terjadid di Gunungkidul, Sabtu (11/6/2022) yang lalu. Seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia akibat tertabrak motor. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, pengendara motor tersebut menerobos lampu merah.

"Karena jarak terlalu dekat dan kedua pengendara tidak bisa menguasai laju kendaraannya sehingga terjadi tabrakan," ucap Kanit Penegakan Hukum Satlantas Polres Gunungkidul Iptu Darmadi seperti dikutip NTMC Polri, Minggu (12/6/2022).

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab pengguna kendaraan bermotor kerap menerobos lampu merah. Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana enjelaskan bahwa hal ini sudah menjadi kebiasaan; bermula dari satu orang yang melanggar dan tidak ditindak, sehingga terus bertambah keesokan harinya.

"Mereka ini golongan pengendara yang tingkat pendidikannya rendah," ucap Sony pada Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Baca juga: Berapa Harga Baterai dan Biaya Servis Suzuki Ertiga Hybrid?

Minimnya pengetahuan terhadap keselamatan dan peraturan lalu lintas menjadi salah satu penyebabnya. Kemudian selain karena tidak adanya penindakan, faktor lainnya adalah karena mengikuti orang lain yang melanggar dan tidak ditilang atau tetap baik-baik saja.

"Dilihat hal tersebut tidak berdampak buruk, maka keesokan hari dia akan mengikuti pelanggarannya. Mereka adalah golongan pengendara yang tingkat akal sehatnya rendah," ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
nih orang yang biasa nerobos lampu merah. klo mau cepat-cepat menghadap allah swt, ya saya anjurkan sesering mungkin terobos lampu merah, membalas komentar alex : mati hidup di tangan allah swt. tilang lampu merah itu hukum manusia, bukan hukum allah.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Megawati Panggil Komisi III DPR Fraksi PDI-P, Apa Pesannya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau