Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggoyangkan Mobil Saat Isi Bensin Ternyata Ada Potensi Bahaya

Kompas.com - 27/05/2022, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menggoyang-goyangkan mobil saat ini bensin merupakan trik kuno yang masih sering dilakukan oleh sebagian orang. Dengan menggoyangkan mobil, diharapkan setiap celah yang kosong dalam tangki akan terisi oleh bahan bakar minyak (BBM).

Seperti contoh yang dilakukan oleh sopir taksi dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @andreli_48. Dalam rekaman tersebut, tampak seorang petugas SPBU sedang mengisi BBM ke mobil taksi tersebut.

Sopir tampak berdiri di samping taksi yang tengah diisi bahan bakar sambil menggoyang-goyangkan mobil.

Baca juga: Pengemudi Bus Belum Semua Paham Mengoperasikan Rem yang Benar

Padahal, trik seperti itu sangat keliru karena tidak sesuai dengan hukum fisika. Pasalnya, BBM merupakan benda cair yang secara otomatis akan mengisi setiap celah kosong dalam wadahnya, yang dalam hal ini tangki BBM.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Andre Li (@andreli_48)

Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka Paimin menjelaskan, menggoyang-goyangkan mobil saat pengisian BBM justru meningkatkan kemungkinan terjadinya gesekan antara nozel dengan lubang BBM.

“Ujung nozel terbuat dari besi atau baja, dikhawatirkan kalau digoyang-goyangkan justru akan terjadi gesekan. Sebab, pada lubang tutup tangki di ujungnya kan juga berbahan pelat,” ujar Paimin saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Cek Harga Pertalite dan Pertamax Terbaru

Paimin melanjutkan, gesekan sekecil apa pun bisa memicu listrik statis. Jika terjadi listrik statis maka dapat memicu timbulnya api, yang merupakan hal paling dihindari selama berada di SPBU.

“Ditakutkan terjadi listrik statis tadi. Karena itu, dalam mengisi bensin biasanya kita angkat sendiri nozelnya, jadi tidak menyentuh langsung atau istilahnya tidak ada bonding pada nozel dengan lubang tangki, sehingga lebih aman dan tidak berisiko,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau