Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Korsleting, Honda HR-V Hangus Terbakar di Tol Dalam Kota

Kompas.com - 12/05/2022, 14:40 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus mobil terbakar kembali terjadi. Kali ini menimpa satu unit Honda HR-V di ruas Jalan Tol Dalam Kota kawasan Jakarta Selatan.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam menjelaskan, kejadian bermula saat mobil HR-V melintas di Jalan Tol Dalam Kota ke arah Cawang.

Sesampainya di dekat Gerbang Tol Kuningan, percikan api tiba-tiba muncul dari kap mobil dan membesar dengan cepat.

“Keluar percikan api dari kap, kemudian penumpang keluar dan api membesar,” ucap Jamal, dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Suhu Panas di Indonesia, Bisa Bikin Karet Mobil Getas

Sesaat kemudian api pun membesar dan menghanguskan seluruh kendaraan roda empat tersebut. Pengendara berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar sehingga tidak menyebabkan korban jiwa.

Kejadian mobil terbakar belakangan ini cukup sering terjadi. Agar insiden seperti itu tidak terus terulang, ada baiknya jika pemilik mobil wajib mengetahui ciri mobil yang akan terbakar dan langkah-langkah penyelamatan yang harus dilakukan. Tak terkecuali penyebab utama mobil itu terbakar.

Ilustrasi mesin mobil overheatSHUTTERSTOCK Ilustrasi mesin mobil overheat

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, penyebab mobil terbakar bisa disebabkan oleh beberapa seperti pemasangan aksesoris kelistrikan yang tidak tepat, atau bisa juga karena overheat.

“Naiknya indikator suhu mesin bisa menandakan adanya malfungsi pada sistem pendingin. Kondisi ini yang bisa menyebabkan panas mesin meningkat. Jika kondisinya sudah parah, efeknya akan sangat banyak bahkan bisa menyebabkan terjadinya kebakaran,” kata Didi.

Tidak hanya itu, bagian radiator yang bocor atau ada yang tersumbat bisa menjadi penyebab lain karena permasalahan tutup radiator atau motor fan yang rusak.

“Biasanya mesin yang mengalami overheat bisa dilihat dari indikator temperatur yang langsung menempati posisi ‘H’ (Hot). Kalau sudah begini performa mesin pasti terasa menurun, dan sebaiknya mobil langsung dihentikan sejenak,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, pada umumnya kasus mobil terbakar disebabkan oleh short circuit atau hubungan pendek arus listrik.

Kondisi kabel mobil yang putus karena digigit tikus. Kejadian ini sering terjadi lantaran tikus menjadikan ruang mesin mobil sebagai sarangnya.(Ari Purnomo)Ari Purnomo Kondisi kabel mobil yang putus karena digigit tikus. Kejadian ini sering terjadi lantaran tikus menjadikan ruang mesin mobil sebagai sarangnya.(Ari Purnomo)

“Hubungan pendek arus listrik ini bisa terjadi karena banyak hal, seperti kabel terkelupas karena digigit tikus, bisa juga terkelupas karena kabel kepanasan akibat overload dalam mengalirkan arus listrik,” kata Suparna.

Suparna melanjutkan, hubungan arus pendek listrik ini juga disebabkan karena penyambungan kabel aksesoris kelistrikan yang tidak mengikuti standar keamanan.

“Inilah yang akan memicu titik api dan titik api ini akan merambat ke bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bungkus kabel, plastik, karet, bahan fabric, dan lain-lain,” kata dia.

Baca juga: Michelin Dukung Ducati Atas Tuduhan Kecurangan di MotoGP Spanyol

Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya segera menepi di tempat aman dan keluar dari mobil. Amankan penumpang terlebih dahulu, setelah itu dokumen berharga. Bila api sudah terlihat tinggalkan barang bawaan dan jangan panik.

Segera minta bantuan dan laporkan kejadian ke pemadam kebakaran atau petugas kepolisian terdekat. Jika memiliki APAR, bisa digunakan untuk penindakan awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com