Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Pariwisata Terbalik Saat Dipakai Mudik, Pengemudi Harus Tahu Medan

Kompas.com - 04/05/2022, 15:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kembali terjadi kecelakaan maut bus pariwisata di Jalan Raya Solok-Padang, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat Senin (2/5/2022) dini hari.

Bus tersebut membawa 32 penumpang dari Jakarta menuju ke Pantai Air Manis Padang. Pada kecelakaan tersebut, ada dua balita yang meninggal dunia dan sisanya dilarikan ke rumah sakit.

Dikutip dari Kompas Regional, Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Lija Nesmon mengatakan, bus dengan nopol B 7379 CDA itu membawa 32 penumpang yang terdiri dari beberapa keluarga.

Baca juga: Laksana Siap Kolaborasi dengan PO Bikin Bus UHD

Suasana di lokasi terjadinya kecelakaan bus di Bukit Bego, Padukuhan Kedungbueng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (6/2/2022). Sebanyak 13 penumpang bus tewas dalam kecelakaan maut yang diduga terjadi karena bus tidak kuat menanjak dan sopir yang tidak menguasai medan.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Suasana di lokasi terjadinya kecelakaan bus di Bukit Bego, Padukuhan Kedungbueng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (6/2/2022). Sebanyak 13 penumpang bus tewas dalam kecelakaan maut yang diduga terjadi karena bus tidak kuat menanjak dan sopir yang tidak menguasai medan.

"Jadi mereka hendak mudik bersama dari Jakarta ke Padang. Ada 32 orang dari beberapa keluarga," kata Lija kepada Kompas.com belum lama ini.

Sopir bus hilang kendali di lokasi kejadian karena diduga tidak menguasai medan, kemudian menabrak tiang listrik hingga terbalik.

"Peristiwanya sekitar pukul 01.00 WIB. Bus datang dari arah solok menuju Padang," kata Lija.

Baca juga: Video Viral Penumpang Diduga Tertipu Bus Saat Mudik, Dioper-oper

Mengenai hal tersebut, menyewa bus pariwisata untuk mudik sebenarnya dilarang karena bisa saja terjadi kecelakaan. Mengingat para pengemudi bus bukan melewati jalur yang dikuasai, berbeda dengan bus reguler yang sudah sering melintasi rute tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi bahkan sudah memperingati selain merugikan bus AKAP yang resmi, naik bus pariwisata untuk mudik malah merugikan si pembeli tiketnya.

“Bisa saja terjadi (kecelakaan) kalau tiba-tiba langsung digunakan (setelah lama vakum) nanti ada komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik entah itu rem atau mesin," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau