Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Jangan Terlalu Lama Berkendara di Belakang Kendaraan Besar

Kompas.com - 27/04/2022, 16:31 WIB
Zulfana Khoirur Rijal,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menjaga jarak aman, berkendara saat mudik melalui jalan tol juga perlu mewaspadai beberapa hal penting lainnya. 

Karen seperti diketahui, pengguna jalan tol bukan hanya kendaraan kecil, melainkan beragam ukuran, dari bus sampai truk

Nah, saat berkendara di jalur yang sama dengan kendaraan besar, selain menjaga jarak aman, pengemudi juga disarankan untuk tidak terlalu lama berada di belakangnya.

Baca juga: Tips Mudik Aman, Ini Cara Menyalip di Jalan Tol yang Benar

Jusri Pulubuhu, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, berkendara di belakang bus dan truk dapat membahayakan. Hal ini tersebut disebabkan karena bisa membuat blind spot alias titik buta lebih besar.

"Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan mobil kita. Dia (sopir bus dan truk) sudah bisa memprediksi manuver apa yang diambil sedangkan kita di belakang seperti pakai kacamata gelap, hanya sisi samping bus saja yang kita lihat," ujar Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Ketika bus atau truk mengerem, mobil atau motor di belakangnya akan menabrak ke depan, hal tersebut terjadi karena berkendara di belakang kendaraan besar kurang reaktif atau seperti melihat tembok.

"Jadi kalau bus mengerem tiba-tiba kita tidak bisa berbuat banyak sebab fase analisa kita jadi sedikit atau waktu persepsi kita mempelajari sesuatu jadi sedikit," katanya.

Baca juga: ETLE di Jalan Tol Tetap Berlaku Selama Mudik 2022, Catat Lokasinya

Polisi melakukan evakuasi bangkai mobil Toyota Calya yang terjepit di bawah truk tronton usai terlibat kecelakaan yang membuat lima penumpang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka di Jalan Raya Tuban -Semarang KM 16. Senin (18/4/2022).KOMPAS.COM/EKO SULISTYONO Polisi melakukan evakuasi bangkai mobil Toyota Calya yang terjepit di bawah truk tronton usai terlibat kecelakaan yang membuat lima penumpang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka di Jalan Raya Tuban -Semarang KM 16. Senin (18/4/2022).

Menurutnya, cara yang paling aman adalah dengan menjaga jarak cukup jauh agar pandangan lebih luas. Tetapi, konsekuensinya kecepatan kendaraan lebih lambat.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, berada terlalu lama di belakang kendaraan besar bisa menyebabkan pengemudi mengantuk.

Kondisi itu berbahaya karena pengemudi bisa hilang fokus dan situasi tiba-tiba berubah, sehingga respons yang dilakukan terlambat.

“Berada di belakang kendaraan besar seperti truk ataupun bus membuat bosan karena kecepatannya rendah dan pandangannya ngeblok (blindspot), sehingga membuat mengantuk,” kata Sony.

Baca juga: Catat, Ini Lokasi Rawan Celaka di Jalan Tol Jateng

Guna mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Sony menyarankan, agar tetap menjaga jarak aman agar pandangan pengemudi lebih luas ke depan.

Uji coba penerapan ganjil genap pada musim mudik lebaran Idul Fitri 2022 di kilometer 47 tol Jakarta-Cikampek, Senin (25/4/2022).KOMPAS.COM/FARIDA Uji coba penerapan ganjil genap pada musim mudik lebaran Idul Fitri 2022 di kilometer 47 tol Jakarta-Cikampek, Senin (25/4/2022).

“Semakin besar kendaraan di depan maka semakin jauh jarak jaraknya, lalu cari spot yang aman untuk mendahului. Jika lalu lintas sepi dan marka putus sebaiknya mendahului,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau