JAKARTA, KOMPAS.com – Nama Elon Musk banyak disebut akhir-akhir ini, terutama usai melakukan pertemuan dengan delegasi Indonesia yang diwakili rombongan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Dan berita paling heboh, tentu saja setelah ia resmi membeli platform media sosial Twitter dengan kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS atau setara Rp 634 tiliun.
Dilansir dari BBC (27/4/2022), Elon Musk merupakan tokoh bisnis, pengusaha, dan penemu berusia 50 tahun.
Baca juga: Bahaya Bawa Kasur di Kabin Mobil Saat Mudik
Elon Musk merupakan pendiri dan investor beberapa perusahaan teknologi populer, seperti SpaceX yang bergerak di teknologi antariksa, Tesla Inc yang bergerak di bidang otomotif, dan beberapa perusahaan lainnya.
Di Tesla, Elon Musk bukanlah pendiri perusahaan. Perusahaan ini didirikan oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning.
Nama Tesla sendiri diambil dari nama penemu, fisikawan, teknisi mekanika dan teknisi listrik, Nikola Tesla.
Baca juga: Motorhome Buatan Laksana, Siapkan Dana Rp 300 Jutaan
Berkat penemuan tesla pada abad ke 19 dan awal abad 20, mobil listrik menjadi populer karena pada masa itu
Adapun Elon Musk baru terjun ke Tesla setelah menanam investasi putaran pertama pada Februari 2004. Saat itu, ia bergabung dengan dewan direksi perusahaan sebagai Direktur Utama.
Berkali-kali ia kucurkan dana buat Tesla, sampai akhirnya pada 2008, Musk menggantikan Ze’ev Drori sebagai CEO.
Baca juga: Bukan Gantungan, Ini Fungsi Pelat Kecil pada Anak Kunci Mobil
Dalam situs resmi Tesla, disebutkan bahwa perusahaan ini didirikan pada Juli 2003. Namun mobil pertamanya, Tesla Roadster, baru meluncur pada Juli 2006.
Penjualan Roadster pun baru dimulai dalam jumlah terbatas pada akhir 2008 dan produksinya berakhir pada akhir 2011.
Kemudian pada 2017, Tesla telah mengubah namanya dari Tesla Motors menjadi namanya saat ini, Tesla Inc, untuk menunjukkan bahwa ruang lingkup baru produknya.
Baca juga: Catat, Operasional Kantor Samsat Saat Libur Lebaran
Elon Musk, dalam beberapa tulisan dan pernyataan publik, mengatakan bahwa dia ingin perusahaan tersebut dapat menjadi solusi energi di banyak sektor.
Pada tahun 2021, tercatat nilai valuasi Tesla melampaui 1 triliun dollar AS. Jumlah tersebut bahkan melampaui kapitalisasi pasar gabungan dari sembilan produsen mobil terbesar di seluruh dunia, termasuk Volkswagen dan Toyota.
Padahal jika menilik penjualan mobilnya, sejauh ini Tesla baru menyumbang sekitar 1 persen dari perolehan produsen otomotif global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.