Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Honda yang Terpengaruh Krisis Semi Konduktor

Kompas.com - 26/04/2022, 19:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengaruh krisis chip semi konduktor sampai ke Indonesia. Astra Honda Motor (AHM) mengatakan krisis chip memengaruhi produksi sepeda motor.

Thomas Wijaya Direktur Pemasaran Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, proses produksi tersebut akhirnya berpengaruh pada keterlambatan suplai ke konsumen.

"Khususnya di tipe matik, terus kurang lebih (ada) beberapa tipe. Plus minus konsumen menunggu sampai satu bulan," kata Thomas dalam video telekonferensi, Senin (25/4/2022).

Baca juga: Pemudik Bisa Titip Sepeda Motor di Polres Bekasi Kota, Ini Syaratnya

Pabrik AHMDok. AHM Pabrik AHM

Thomas tidak menyebut rinci model apa saja yang terdampak krisis semi konduktor, namun dipastikan ialah skutik entry level.

"Entry level sampai mid level. Untuk di segmen high end dan premium tidak terkena," katanya.

Thomas mengatakan, dalam rantai produksi chip semi konduktor banyak dipakai pada komponen yang berkaitan dengan klaster instrument termasuk speedometer.

"Kebanyakan terkait dengan speedometer. Parts di speedometer," katanya.

Baca juga: Chery Pede Tiggo 7 Pro Diterima Pasar Indonesia

Thomas mengatakan, kondisi ini sebetulnya tidak hanya dialami oleh industri otomotif termasuk roda dua tapi juga industri lain yang berkaitan salah satunya industri elektronik.

Honda PCX 160Kompas.com/Donny Honda PCX 160

Thomas mengatakan, krisis semi konduktor ini tidak lepas dari latar belakang pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Di mana dalam dua tahun ini saat pandemi, pertumbuhan barang elektronik meningkat tapi suplai chip tetap sama.

"Mungkin saat pandemi pertumbuhan elektronik meningkat banyak, jadi mungkin kapasitasnya tidak menurun tapi ada beberapa barang yang berkembang," katanya.

"Jadi di satu sisi ketika otomotif mulai membaik ada pemenuhan yang terdampak baik di elektronik atau otomotif," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com