JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian rem blong menjadi momok menakutkan bagi pengendara motor. Bahkan tak sedikit nyawa yang hilang dan orang lain juga bisa menjadi korban akibat kejadian tersebut.
Kejadian rem blong paling baru menimpa pengendara motor matik di Sitinjau Lauik, Sumatera Barat.
Dalam beberapa kasus, kejadian rem blong kerap didominasi oleh kendaraan roda dua dengan transmisi otomatis. Peristiwa ini sering kali dialami pengendara skuter matik (skutik) saat melaju di jalanan menurun.
Saat melaju di jalan menurun, pengendara sepeda motor matik biasanya menggunakan rem secara berlebihan akibat tidak adanya engine brake untuk menghambat laju kendaraan pada saat jalan menurun.
Baca juga: Skutik Listrik Yamaha E01 Resmi Meluncur di Thailand, Berapa Harganya?
Akibatnya sistem pengereman mengalami pemuaian sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana semestinya.
Kejadian rem blong memang tidak bisa diprediksi, tetapi jika mengalami hal tersebut, sebaiknya tidak langsung panik.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, jika motor kita tiba-tiba mengalami rem blong saat di jalan maka hal utama yang harus dilakukan adalah jangan panik.
View this post on Instagram
“Tetap tenang dan tutup gas untuk membantu mengurangi kecepatan, usahakan mencari lajur yang aman dari kendaraan lain agar terhindar dari tabrakan. Setelah motor berhenti langsung lakukan perbaikan ke bengkel agar rem motor dapat kembali berfungsi dengan baik,” ucap Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/3/2022).
Untuk itu, Agus menyarankan kepada pengendara sepeda motor agar sebelum melakukan perjalanan terutama perjalanan jarak jauh untuk melakukan pengecekan kondisi kendaraan.
“Sebelum memulai berkendara haruslah membiasakan selalu mengecek motor, di antaranya yaitu rem depan dan belakang agar kendaraan yang kita gunakan lebih aman,” kata dia.
Sementara itu, Andry Berlianto, instruktur keselamatan berkendara Rifat Drive Labs (RDL) menambahkan, menghadapi jalan turunan memang perlu memperhatikan beberapa hal. Akan tetapi, yang terpenting adalah kondisi sepeda motor harus prima, baik rem depan maupun belakang.
“Sikap yang tepat menghadapi jalan menurun, yaitu pengendara selalu melihat situasi jauh ke depan. Tentunya hal ini agar sang pengendara tahu kapan harus mempersiapkan diri untuk memulai pengereman,” katanya.
Selain mengandalkan sistem pengereman depan dan belakang, pengendara juga bisa mengurangi beban pada rem dengan menggunakan engine brake.
Sementara untuk skutik caranya bisa dengan menahan rem belakang secara perlahan.
“Untuk menghindari rem terkunci karena panas, dapat melakukan buka tutup rem. Jadi rem ditekan beberapa saat lalu lepas, bergantian depan dan belakang,” kata Andry.
Baca juga: Pemotor, Hindari Berkendara Saat Hujan Deras
Selain itu, posisi berkendara juga memegang peranan penting dalam mengurangi laju motor.
Pengendara harus dalam posisi ideal dengan tangan terus berada di setang kemudi dengan posisi siku terbuka untuk bermanuver dengan mudah.
“Terpenting saat turunan tidak menambah gas, masuk turunan harus dalam kecepatan rendah,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.