Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tahu Apa Itu Shoulder Check saat Mengemudikan Mobil?

Kompas.com - 12/03/2022, 11:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam membantu mengatasi blind spot atau titik buta pada kendaraan saat sedang mengemudikan mobil, pengemudi bisa mengandalkan spion, baik tengah maupun pada kedua sisi, kanan dan kiri.

Misalnya, saat akan parkir atau menyalip. Pengemudi bisa mengecek kaca spion untuk memastikan bahwa keadaan di sekitar bodi kendaraan sudah aman dan memungkinkan pengemudi untuk bermanuver.

Namun, spion sejatinya hanya berfungsi sebagai alat bantu, bukan sebagai alat utama untuk memperhatikan keadaan di sekitar mobil.

Baca juga: Cara Berkendara Aman di Jalur Penuh Kelokan Tanpa Marka Jalan

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, kaca spion tidak memberikan informasi seluas-luasnya seperti mata atau direct view.

Maka, selain mengecek spion, perlu dilakukan shoulder check sebelum pengemudi bermanuver. Khususnya, saat akan menyalip kendaraan lain atau berpindah lajur.

"Menoleh dengan cepat ke kanan, namanya shoulder check. Menoleh ke kanan tujuannya mengecek, area blind spot kita," ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Spion kendaraan bermotor terbuat dari cermin cembungpixabay.com Spion kendaraan bermotor terbuat dari cermin cembung

Jusri menerangkan, aturan keselamatan saat akan berpindah lajur atau menyalip adalah mengecek kaca spion terlebih dahulu. Setelah kondisi aman, baru pengemudi mengaktifkan lampu sein. Sebelum bermanuver, lakukan shoulder check dengan cepat baru lakukan eksekusi.

"Karena kenapa (harus melakukan shoulder check), karena bidang pandang menggunakan kaca spion yang dihasilkan dengan kaca spion, dengan bidang pandang direct vision, jauh lebih luas direct vision," kata Jusri.

Baca juga: Resmi, Toyota Recall 14.777 Raize di Indonesia

Dengan menoleh cepat, visibilitas pengemudi akan lebih besar, bisa melihat objek yang mungkin terhalang titik buta jika hanya mengandalkan spion.

Maka, Jusri menekankan bahwa kaca spion hanya berfungsi sebagai alat bantu. Pengemudi tidak bisa sepenuhnya mengandalkan spion saja saat berkendara.

"Overall, kaca spion harus dipahami, harus disepakati sebagai alat bantu memonitor area blind spot kita. Bukan alat utama untuk melihat," kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau