Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Modifikasi Period Correct Mulai Merambah Motor Lawas

Kompas.com - 06/03/2022, 18:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada banyak cara yang bisa dilakukan para pemodifikasi untuk mengaktualisasikan dirinya. Seperti merestorasi motor-motor lawasnya agar kembali segar dan layak digunakan seperti dulu kala.

Meski begitu, sebagian besar penggemar motor keluaran tahun 1990-an hingga awal 2000-an kini tak hanya mengembalikan secara fungsi saja, tapi juga secara estetika.

Tommy Patria, pemilik bengkel Patria Techno, spesialis restorasi motor 2 tak, mengatakan, saat ini ubahan motor harus mengacu period correct atau periode yang benar.

Baca juga: Lewati Tanjakan Pakai Mobil Matik, Penting Pahami Teknik Kickdown

Honda NSR yang dijual di gelaran Otobursa Tumplek Blek 2018 di Gambir Expo, JIExpo Kemayoran, Jakarta pada penyelenggaraan hari pertama, Sabtu (21/7/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Honda NSR yang dijual di gelaran Otobursa Tumplek Blek 2018 di Gambir Expo, JIExpo Kemayoran, Jakarta pada penyelenggaraan hari pertama, Sabtu (21/7/2018).

“Sekarang itu zamannya modif tapi dikembalikan ke eranya, akhirnya kita jadi ngulik lagi. Kalau modifikasi pakai barang baru oke saja, cuma terlalu muda buat motor ini,” ujar Tommy, kepada Kompas.com belum lama ini.

“Misal pakai kaliper Brembo, harus model yang lama. Kalau pakai model yang baru enggak cocok buat motor-motor lawas. Jadi kita buka dulu historinya, oh dulu zamannya pakai ini. Sekarang trennya seperti itu, cari barang New Old Stock,” kata dia.

Selain memasang komponen yang sesuai dengan zamannya, tak sedikit juga pemilik motor 2 tak yang mengembalikan semua spare part ke model standarnya alias bawaan pabrik.

Baca juga: Honda Supra GTR Terbaru, Harga Tembus Rp 28 Jutaan

Honda NSR 150 SP tembus di atas Rp 20o jutaanIstimewa Honda NSR 150 SP tembus di atas Rp 20o jutaan

“Biasanya yang basic-nya sudah lebih dari 50 persen ori. Akhirnya dikembalikan lagi ke orisinalnya, paling yang enggak bannya saja karena juga sudah tua,” ucap Tommy.

“Itu benar-benar dicari juga spare part-nya, mulai dari bodi, knalpot, sampai kampas rem maunya yang ori, dan itu disimpan saja. Biasanya mereka memang untuk nostalgia, tidak dipakai,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau