JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit bus pengangkut rombongan wisatawan terbakar di Jalan Tol Pandaan-Malang Kilometer 61 arah Malang, Jawa Timur, Minggu (6/3/2022) pagi.
Kejadian bermula saat bus berjalan dari lajur satu arah utara ke selatan, tiba-tiba sopir melihat percikan api dari bagian belakang dari kaca spion depan hingga api terus membesar dan membakar seluruh badan bus.
Penyebab terbakarnya bus masih dalam penyelidikan, namun diduga karena penggunaan arus daya yang tidak sesuai pada bus tersebut.
Salah satu akun Instagram bernama @maswahid, juga membagikan momen tersebut sekaligus menginformasikan bahaya charge laptop, powerbank atau yang membutuhkan daya lebih tinggi dari ponsel.
Baca juga: Oknum Brimob Paksa Cabut Berkas Truk yang Kena Razia ODOL
“Kelistrikan pada bus tdk didesain utk memenuhi daya listrik yg besar. Dia cuma didesain utk charging hp demi mendukung para penumpang untuk tidak kehabisan daya baterai hp spy dpt mendokumentasikan perjalanan dan memberi kabar keluarga. Jk digunakan utk mengisi daya yg melebihi kapasitasnya maka yg terjadi adl komponen akan panas, sehingga bisa merusak kabel yg kemudian efek terparah akan menyebabkan kebakaran spt yg terjadi pada bus di video ini,” tulis unggahan tersebut.
View this post on Instagram
“Efek teringan adl rusaknya komponen dinamo ampere sebagai pengisi daya sehingga kl bus “memberi tanda” kepada para kru bisa bertindak. Sebagai pengemudi sy pernah mengalami efek teringan spt ini. Saat sy tugas malam menggantikan pengemudi utama, nyaris sepanjang jatim jateng tanpa listrik, lampu utama redup, dll terganggu. Sungguh mengkompromikan keselamatan sekali,” lanjut keterangan tersebut.
Terkait hal ini, Export Manager karoseri Laksana Werry Yulianto mengatakan, sebenarnya belum ada pengecekan secara detail mengenai kejadian tersebut. Namun bisa disinyalir karena penggunaan arus daya yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan overheat pada alat tersebut.
“Seperti listrik di rumah misalnya, ada daya penggunaan maksimalnya untuk tiap steker atau colokan, karena bergantung pada besar kabel yang digunakan juga,” ucap Werry saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/3/2022).
Baca juga: Menhub Targetkan 160.000 Kendaraan Diekspor via Pelabuhan Patimban
Werry memberi contoh, misalnya kabel yang dipakai maksimal untuk arus daya 5A tapi dipaksakan lewat 10A, maka bisa menjadi panas dan overheat.
“Jadi, sebenarnya penyediaan USB port di bus tersebut berguna untuk charge handphone saja bukan untuk powerbank. Karena kita tidak tahu mengenai kualitas power bank tersebut apakah memiliki daya charging yg baik atau tidak,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.