JAKARTA, KOMPAS.com - Saat baru belajar mengemudikan mobil, pengemudi pemula tidak disarankan untuk langsung mencoba mengoperasikan mobil tanpa pendampingan.
Pendamping untuk pengemudi pemula pun tidak bisa sembarang orang, misalnya orang yang bukan instruktur latihan mengemudi, yang sudah kompeten dan tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Jika didampingi dengan orang yang tidak kompeten, akan ada kemungkinan orang tersebut memberi reaksi negatif saat pengemudi pemula melakukan kesalahan. Hal ini dapat membuat pengemudi pemula kehilangan konsentrasi dan malah berakibat fatal.
Baca juga: Cara Parkir Seri Teknik Mundur untuk Pengemudi Pemula
"Kalau pendamping pun, jika memberi reaksi negatif, malah membahayakan," kata Roslianna Ginting, Training Director The Real Driving Centre (RDC) pada Kompas.com, beberapa waktu yang lalu.
Pengemudi pemula cenderung panik jika ada hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya saat mesin mobil mendadak mati di jalan. Ditambah lagi dengan tekanan dari pengguna jalan lain saat mobil terpaksa berhenti.
Roslianna memaparkan, tekanan yang dimaksud misalnya klakson dari kendaraan lain, serta omelan dan teguran dari pengguna jalan lain.
Jika ditambah dengan reaksi negatif dan panik dari pendamping, hal ini bisa membuat pengemudi pemula menjadi hilang konsentrasi.
"Karena kebanyakkan orang panik saat ada masalah, apalagi ada tekanan dari luar, sehingga akhirnya lepas kendali. Kebanyakkan menjadi blank, dan melakukan kesalahan yang bisa merugikan pengguna jalan lainnya," jelas Roslianna.
Baca juga: Resmi, Ini Daftar Mobil yang Menerima Insentif PPnBM 2022
Maka dari itu, penting bagi pengemudi untuk berlatih didampingi dengan orang yang memang kompeten, sehingga tidak memicu reaksi panik dan memperparah situasi yang tidak diinginkan.
"Apabila orang tersebut (pengemudi pemula) masih panik, maka bisa beresiko membahayakan orang lain," kata Roslianna. "Jangan memaksakan diri mengemudikan kendaraan sendiri di jalan raya tanpa didampingi orang yang memiliki kemampuan di bidang tersebut."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.