JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam rangka memulai ekosistem kendaraan listrik, Pertamina mengambil langkah pertama bekerja sama dengan Gojek.
Kerja sama ini bukan tanpa alasan, pasalnya Gojek merupakan salah satu perusahaan yang memiliki basis kendaraan motor terbesar.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, mengatakan, pihaknya menyadari bahwa untuk melayani pasar kendaraan roda dua, termasuk pengendara transportasi daring, yang harus dipenuhi adalah kemudahan dan kecepatan.
Baca juga: Kapan BPJS Kesehatan Mulai Berlaku Jadi Syarat Urus SIM dan STNK
“Kalau kita mau mengembangkan New Renewable Energy, secara global pun sesuai dengan program dari G20, maka ini harus dilakukan kolaborasi,” ujar Nicke, dalam keterangan tertulis (23/2/2022).
“Jadi harus inklusif, tidak boleh eksklusif, karena semua pihak kolaborasi ini harus kita lakukan bersama,” kata dia.
Sebagai langkah awal, Pertamina pun menyiapkan layanan swapping station (stasiun penukaran) pertama, untuk solusi penggantian baterai.
Baca juga: Belajar Menyetir Mobil, Lebih Baik Pakai Matik atau Manual?
Fasilitas ini pertama kali akan digunakan oleh 500 armada Gojek yang menggunakan motor listrik. Namun, ke depan Pertamina terus berupaya agar layanan ini dapat dimanfaatkan seluasnya oleh masyarakat umum.
Swapping Station Pertamina saat ini ada di 7 titik SPBU GES (Green Energy Station) di Jakarta Selatan, yaitu SPBU MT Haryono, SPBU Kuningan, SPBU Kemang, SPBU Gandaria City, SPBU Fatmawati, SPBU Permata Hijau, dan SPBU Pondok Indah.
“Target kita akan segera kita tingkatkan. Kalau hasil pilotnya bagus, tahun depan bisa kita tingkatkan swapping station untuk melayani 5.000 kendaraan," kata Nicke.
"Karena targetnya cukup agresif ya, lebih cepat lebih baik. Karena ini merupakan komitmen bersama,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.