Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi Kaca Belakang Bus Bukan untuk Melihat Kondisi Jalan

Kompas.com - 01/02/2022, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Layaknya kendaraan pada umumnya, bus mempunyai kaca belakang. Namun, kaca yang posisinya ada di ujung kendaraan ini punya fungsi yang berbeda dibanding yang terpasang pada kendaraan kecil.

Untuk kendaraan kecil, kaca belakang berfungsi agar pengemudi bisa melihat ke arah belakang dengan jelas. Sedangkan di bus, posisi pengemudi jauh ada di depan, sehingga tidak bisa melihat kondisi di belakang bus lewat kaca.

Jadi fungsi kaca belakang pada bus, bukan untuk mengetahui kondisi jalan.

Development Design Karoseri New Armada Deddy Hermawan mengatakan, kaca belakang berfungsi sebagai pencahayaan di kabin bus. Jadi bagian kabin belakang tidak terasa terlalu gelap.

Baca juga: Kenapa Posisi Bangku Pengemudi Bus Lebih Rendah dari Penumpang?

Bus AKAP baru PO Harapan Jaya pakai bodi Avante D1KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Bus AKAP baru PO Harapan Jaya pakai bodi Avante D1

“Meski pencahayaan dari kaca samping cukup, di area belakang di mana terdapat pilar Z yang tebal, tentunya akan terkesan luas jika ada jendela belakang,” ucap Deddy kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Selain menjadi sumber cahaya, kaca belakang juga berfungsi sebagai pintu darurat ketika bus alami kecelakaan. Hal ini juga tertulis pada regulasi yang ada, di mana kaca belakang harus terbuat dari kaca tempered bukan laminasi.

Kaca tempered biasa terpasang pada bagian samping bus dan bisa pecah dalam serpihan kecil dan aman untuk penumpang. Sedangkan kaca laminasi ada di bagian depan, punya karakter yang tidak mudah pecah sehingga bisa mengamankan pengemudi dari lemparan batu.

Baca juga: Tugas Baru Dani Pedrosa Menanti di Sirkuit Mandalika

Menurut Manajer Desain Karoseri Laksana Kusririn, kaca belakang menjadi bagian penting dari desain keseluruhan bus.

“Variasi antara kaca belakang dan tampilan stop lamp yang menarik, tentunya menjadi kesatuan yang solid dan kompak dengan desain keseluruhannya,” kata Kusririn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau