JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah diumumkan bakal memperpanjang diskon PPnBM untuk mobil di bawah Rp 250 juta, tapi sampai saat ini pemerintah masih melakukan finalisasi aturannya.
Padahal sebelumnya dijelaskan, pemberian diskon 50 persen untuk mobil di bawah Rp 250 juta dengan ketentuan pajak atau tarif PPnBM emisi 15 persen, hanya diberikan sepanjang kuartal satu 2022.
Artinya, meski masyarakat menikmati diskon dengan hanya membayar PPnBM sebesar 7,5 persen, namun sisa waktu yang diberikan semakin menipis karena regulasi yang belum keluar.
Baca juga: Alasan Kenapa Mobil Baru dari Diler Tidak Diisi BBM Penuh
Lantas, apakah nanti bakal mempengaruhi performa penyerapan pasar, terutama pada awal semester tahun ini. Belum lagi ditambah kasus pandemi serta pendeknya waktu mendekati Lebaran yang biasa jadi momen panen penjualan mobil.
Menjawab pertanyaan tersebut, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, hal tersebut sudah diperkirakan, namun terkait pemberian relaksasi PPnBM hanya tinggal menunggu waktu saja.
"Terkait itu (regulasi PPnBM 50 persen) tinggal menunggu saja, karena sedang finalisasi. Kalau masalah waktunya menjadi mepet, saya rasa sebelumnya juga ada keterlambatan," ujar Kukuh saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/1/2022).
Lebih lanjut, Kukuh tak menampik bakal ada fenomena konsumen menahan pembelian untuk menanti diskon PPnBM. Tapi, hal tersebut tinggal masalah pilihan dari penjual dan pembeli saja, karena kebijakan pemberian relaksasi sendiri statusnya sudah jelas.
Sementara soal apakah bisa mempengaruhi proyeksi penjualan mobil secara nasional yang sebelumnya sudah dicanangkan, menurut Kukuh, kondisinya tak bisa dilihat dari satu sisi.
Baca juga: Sabar, Aturan Diskon PPnBM Masih Difinalisasi
Meskipun memang jangka waktunya pendek mendekati momen Lebaran, ke depannya belum diketahui akan ada kebijakan apalagi yang diberikan pemerintah untuk mendongkrak perekonomi.
"Memang akan ada shock, tapi pemerintah sudah memberikan rambu-rambu soal penanganan Covid-19. Harus diingat ada sisi positif juga, setelah Lebaran dengan kondisi kasus yang bisa ditekan, artinya jadi peluang, apalagi Mei sampai Desember cukup panjang, paling tidak semester kedua jadi kans," ujar Kukuh.
Seperti diketahui, Gaikindo sebelumnya memproyeksikan penjualan sepanjang 2022 akan menyentuh 900.000 unit karena laju perekonomian yang mulai bergerak.
Bahkan bila relaksasi tak dilanjut, dan harga mobil kembali mengalami penyesuaian alias naik, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, tetap optimis target tetap terealisasi.
"Sementara tetap 900.000 unit," ucap Jongkie beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.