JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengemudi di jalan tol, pasti sering kali melihat pengemudi berjalan statis di lajur kanan, padahal di depannya kosong. Perilaku seperti ini disebut juga dengan lane hogger.
Perlu dipahami, lajur kanan hanya digunakan untuk mendahului kendaraan lain. Namun setelah melewati mobil lain, disarankan untuk segera kembali ke lajur tengah atau kiri jalan tol.
Apalagi jika kecepatan mobilnya lambat, tentu hal ini bisa mengganggu mobil lain yang hendak menyalip.
Baca juga: Antisipasi Truk ODOL, Teknologi WIM Berlaku di Jalan Tol Mulai 1 Januari 2022
Pemerhati masalah transportasi Budiyanto mengatakan, lane hogger merupakan perbuatan menyalahi aturan yang perlu ditertibkan karena dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Apabila terjadi kecelakaan lane hogger patut diduga sebagai penyebab kecelakaan dan dapat dipersalahkan,” ucap Budiyanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/12/2021).
Menurut Budiyanto, beberapa hal yang melatar belakangi kejadian tersebut, antara lain karena kurang pahamnya pengemudi terhadap tata cara berlalu lintas yang benar atau kemungkinan adanya unsur kesengajaan.
“Pada saat kita mendapatkan pengemudi lane hogger, tidak perlu emosi karena dapat menimbulkan gerakan-gerakan yang kontraproduktif dan membahayakan keamanan serta keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain hingga berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas,” kata Budiyanto.
Budiyanto melanjutkan, bagi pengemudi mobil yang memasang kamera atau dashcam dapat digunakan sebagai bukti petunjuk dalam penydikan kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Cara Lewati Turunan Curam Saat Main Off Road, Atur Pakai Rem Belakang
“Tidak serta merta yang menabrak itu salah, penabrak bisa lepas dari tuntutan karena diakibatkan oleh keadaan memaksa dan akibat dari perbuatan atau kelaian dari korban itu sendiri,” ucapnya.
Budi melanjutkan, apabila pengguna jalan lain melihat atau mendapatkan pengemudi dalam kondisi lane hogger, sebaiknya segera berikan sinyal dengan mengedipkan high beam beberapa kali atau membunyikan klason.
“Tak kalah penting, pada saat ingin mendahului kendaraan lain jangan sampai terpancing emosi yang bisa menimbulkan gerakan-gerakan yg kontraproduktif. Cukup berikan sinyal mengedipkan lampu jarak jauh atau jika terpaksa bunyikan klakson,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.