Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yamaha Siapkan Skuter Listrik Baru untuk Asia dan Eropa pada 2022

Kompas.com - 17/12/2021, 10:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comYamaha Motor Company berencana menghadirkan produk yang lebih ramah lingkungan. Untuk itu pabrikan berlogo garpu tala ini bakal menyiapkan skuter listrik baru untuk pasar Asia dan Eropa.

Disitat dari Hindustan Times (16/12/2021), sebagai awalan perusahaan tersebut juga akan menyewakan motor listrik ukuran sedang di Eropa, Jepang, China, Malaysia, Indonesia, dan Thailand mulai Maret tahun depan.

Kabarnya skuter ini akan didasarkan pada motor konsep E01 dan E02 yang pernah dipamerkan di Tokyo Motor Show 2019.

Baca juga: Selama Libur Nataru, Empat Ruas Tol Ini Terapkan Ganjil Genap

Baca juga: Lebih Mahal Rp 15 Juta, Apa Istimewanya Honda CR-V Black Edition?

Motor listrik konsep Yamaha E01 di Tokyo Motor Show 2019Dok. Rideapart.com Motor listrik konsep Yamaha E01 di Tokyo Motor Show 2019

Berdasarkan laporan Quince Market Insights, pasar motor listrik global akan berkembang 33 persen tiap tahun dari 2021 hingga 2030.

Yamaha dan produsen besar lainnya mulai bertaruh besar pada tren ini. Pasalnya selama pandemi makin banyak orang yang menghindari kendaraan umum dan meningkatkan permintaan motor.

“Ada permintaan yang kuat untuk skuter EV dari Eropa. Struktur kota berubah dan mereka tidak akan kembali (ke masa sebelum pandemi),” ujar Yoshihiro Hidaka, Chief Executive Officer Yamaha Motor Company, dikutip dari Bloomberg (16/12/2021).

Baca juga: Sirkuit Sentul Bisa Gelar MotoGP, tapi Bukan dalam Waktu Dekat

Baca juga: Begini Syarat Bepergian Selama Libur Nataru 2022 

Meski begitu, Yamaha belum memutuskan berapa harga kisaran untuk skutik tersebut. Diperkirakan bakal lebih tinggi daripada skuter E-Vino, yang berjalan sekitar 30 km dengan sekali pengisian daya.

“Akan ada masa depan ketika kendaraan listrik lebih murah daripada bensin. Ini akan menjadi bisnis yang menguntungkan pada tahun 2050,” kata Hidaka.

Namun, mengurangi harga baterai masih jadi tantangan besar semua pabrikan. Selain itu, gangguan rantai pasok global juga jadi halangan Yamaha.

Menurut Hidaka, meskipun permintaan kuat, tapi persediaan tidak sejalan. Kenaikan harga bahan baku seperti alumunium, karet dan resin kemungkinan akan menekan laba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau